Rabu, 29 Juli 2009

Rahmat Allah


Seorang teman bertanya, “Kesalahanku begitu besar. Hal ini yang mengakibatkanku hidup dalam kesulitan dan penderitaan yang amat sangat. Segala cara telah kutempuh, tapi sepertinya perubahan itu tak kunjung datang. Aku telah bertaubat dan mendekatkan diriku kepada Allah tapi itu belum cukup untuk merubah keadaan. Aku selalu bertanya kepada diriku, apakah Allah masih murka kepada ku dan enggan mengampuniku? Apakah hal ini adalah azab bagiku atau hanya sekedar taqdir-Nya untuk seorang hamba-Nya yang dzalim sepertiku?

Hamba itu berusaha menjawabnya dengan menunjukkan sebuah ayat dari kitab yang agung. Sebuah janji dari Pencipta alam semesta kepada seorang hamba-Nya yang telah berbuat dzalim.

Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az Zumar [39]:53)

Dalam sebuah majelis pertemuan dengan sahabat-sahabatnya, Rasulullah saw menjelaskan, “Allah menjadikan rahmat itu seratus bagian. Sembilan puluh sembilan ditahan disisi-Nya untuk dibagikannya kelak di hari akhirat, sedangkan yang satu bagian diturunkan-Nya ke bumi untuk dibagi kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi. Dengan rahmat yang satu bagian itu seluruh makhluk saling menyayangi sampai-sampai engkau melihat seekor induk binatang mengangkat kakinya karena khawatir anaknya terinjak olehnya.” (HR Mutafaqun Alaihi)

Rasulullah saw bersabda, “Apabila Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di sebuah kitab, yang mana kitab itu berada disisi-Nya di atas ‘arsy yang agung. Hal ini disaksikan oleh para malaikat-Nya. Allah ‘Azza wa Jalla berkata, “Saksikan para malaikat-Ku, kutuliskan bahwa: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.” (HR Mutafaqun Alaihi)

Hal ini menjelaskan bahwa setiap hamba Allah yang memohon ampun kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan menyesali perbuatannya, maka pasti Allah akan mengampuni. Kasih sayang Allah selalu mengalahkan amarah-Nya.

Rasulullah pernah menjelaskan, “Telah disampaikan kepadaku sebuah hadish Qudsi dari Allah Yang Maha Pemberi Berkah serta Maha Luhur. Ada seorang hamba-Nya yang berdosa diantara kalian berdoa, ‘Ya Allah ampunilah dosaku!’ maka Allah Yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya.’ Kemudian sang hamba tadi melakukan dosa lagi dan kembali berdoa, ‘Ya Tuhanku ampunilah dosaku!’ maka Allah Yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa kembali, kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya.' Lalu si hamba tadi berbuat dosa lagi dan kembali memohon ampun, ‘Ya Rabb ampunilah dosaku!’ maka Allah Yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa kembali kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya. Aku benar-benar memberi ampunan kepada hamba-Ku. Hamba-Ku itu selalu berbuat menurut apa yang dikehendakinya.” (HR Mutafaqun Alaihi)

Rasulullah pernah bersumpah didepan para sahabat-sahabatnya, “Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada pada genggaman-Nya, andaikan kalian tidak berdosa, Allah pasti memusnahkan kalian dan mendatangkan kaum yang lain yang berbuat dosa kemudian mereka memohon ampunan kepada Allah, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan mengampuni dosa mereka.” (HR Muslim)

Tentang keadaan temannya yang belum juga berubah, hamba itu kemudian berkata, “Bisakah kita luput dari taqdir yang telah Allah tentukan untuk kita? Bukankah ‘setelah kesulitan itu akan ada kemudahan’ ? Allah sampai mengulangnya dua kali di QS Al Insyirah [94]:5-6. Apakah hal ini tidak cukup mengingatkan kita dan membuat kita yakin akan kekuasaan Allah pemilik alam semesta?”

TUNDUKKAN KESOMBONGAN SETAN


TUNDUKKAN KESOMBONGAN SETAN


SETIAP DOSA yang dilakukan
Akan membuat SETAN BERBAHAGIA
SETIAP KEMAKSIATAN YANG DIPERBUAT
Membuat SETAN BERGEMBIRA

KETIKA melakukan DOSA dan MAKSIAT ;
Dia telah MENYIA-NYIAKAN HIDUPNYA
DIA TIDAK AKAN MENDAPAT RAHMAT ALLAH SWT SAAT MAUT TIBA
Artinya sama seperti MEREKA (SETAN)

KEMAKSIATAN adalah JALAN MENUJU KEKAFIRAN
Mereka yang KAFIR tempatnya adalah NERAKA
Setan TIDAK INGIN SENDIRIAN di NERAKA yang ABADI
Untuk itu DIA MENGAJAK MANUSIA
Yang RELA MENEMANINYA
INGAT ...!!!
HANYA MEREKA YANG MAU MENEMANINYA...

INILAH RAHASIANYA !!!...
Ketika seorang ANAK ADAM BERSUJUD
Ketika seorang ANAK ADAM MEMBACA SUJUD TILAWAH
SETAN akan MENYINGKIR dan MENANGIS
Seraya berkata , "CELAKA AKU, DIPERINTAHKAN BERSUJUD DIA BERSUJUD,
SEDANGKAN AKU DIPERINTAHKAN BERSUJUD, AKU MENOLAKNYA,
SUNGGUH !!! BAGIKU ADALAH NERAKA "

TUNDUKKAN KESOMBONGAN SETAN
YANG ADA DALAM DIRI
Agar selalu MERINDUKAN BERSUJUD KEPADA TUHAN
Merasakan NIKMATNYA RUKU' PANJANG
MERASAKAN KEDAHAGAAN MENINGGALKAN NAFSU DUNIAWI

SEHINGGA...
KITA AKAN SELALU MENANGIS DI DUNIA
SEBELUM HARI KIAMAT TIBA
KITA TIDAK PERLU MENANGIS DI JURANG NERAKA JAHANNAM...
KITA TIDAK MESTI MENERIMA SIKSA...

Barangsiapa INGIN MENINGGAL dengan KEADAAN BERSUJUD
MAKA dia harus BANYAK BERSUJUD
Barangsiapa INGIN MENINGGAL dengan keadaan BERPUASA
MAKA dia harus BANYAK BERPUASA
Barangsiapa INGIN MENINGGAL dengan KEADAAN BERZIKIR
MAKA BANYAKLAH BERZIKIR.

"SETIAP ORANG PADA WAKTUNYA AKAN MENGIKUTI KEBIASAANNYA"

Oleh Elvi Zuhailina

RAMUAN PELEBUR DOSA


RAMUAN PELEBUR DOSA
Oleh Ustadz Samson Rahman

Seorang pemuda datang pada seorang dokter menanyakan hal berikut : Wahai dokter apakah Anda memiliki resep obat mujarab yang bisa menghapus dosa-dosa dan menyembuhkan penyakit hati?

Hasan al-Bashri seorang ulama terkemuka asal Basharah Irak menyaksikan seorang pemuda datang pada seorang dokter menanyakan hal berikut : Wahai dokter apakah Anda memiliki resep obat mujarab yang bisa menghapus dosa-dosa dan menyembuhkan penyakit hati?

Dokter itu menjawab : Ya!

Pemuda itu berkata : Berikan padaku resep mujarab itu!

Dokter berkata : "Ambillah sepuluh bahan pelebur dosa itu :

Ambillah akar pohon rasa FAKIR dan MENGHAJATKAN pada Allah bersama dengan akar KERENDAHAN HATI yang TULUS dan IKHLAS kepada Allah. Jadikan TAUBAT sebagai campurannya. Lalu masukkan dalam wadah RIDHA atas semua ketentuan dan takdir Allah. Aduklah dengan adukan QANA'AH rasa puas dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Masukkan dalam kuali TAQWA. Tuangkan ke dalamnya air rasa MALU lalu didihkanlah dengan api CINTA dan masukkan dalam adonan SYUKUR serta keringkan dengan kipasan HARAP lalu minumlah dengan sendok PUJIAN (al-hamdu).

Jika engkau mampu melakukannya pastilah engkau mampu mencegah penyakit dan ujian baik di dunia maupun akhirat" pungkas dokter itu.

Banyak orang melakukan dosa dan kedurjanaan kepada Allah karena dia MERASA CUKUP dengan kemampuan dirinya dan seakan tidak lagi membutuhkan pada apapun, termasuk pada Sang Mahakaya. Dia beranggapan bahwa dirinya MAMPU melakukan semua hal dengan kekuatan dan kemampuannya, dengan potensi dan energi dirinya. Dia merasa bahwa semua yang dia dapatkan adalah hasil dari kekuatan pikirannya, kemampuan ilmunya, kejernihan kalkulasinya, kematangan hitungan-hitungannya. Inilah yang terjadi pada Qarun yang angkuh dengan harta yang dimilikinya yang kemudian Allah turunkan adzab padanya dengan ditelannya dia oleh bumi yang tidak lagi suka pada kecongkakan, kesombongan dan keangkuhan yang dia pamerkan sehingga membuat bumi gerah.

Sumber dosa lainnya adalah karena orang itu TIDAK RIDHA dengan apa yang Allah tetapkan pada dirinya. Sering kali dari bibirnya keluar keluhan dan bahkan gugatan kepada Allah kepada Dia tidak memberikan yang "terbaik" menurut pandangannya, menurut persepsinya, menurut pemikirannya. Dia menyangka bahwa apa yang dia alami saat ini tidaklah tepat bagi dirinya, tidak pantas untuk dirinya, tidak layak dialaminya. Dia seakan lebih tahu dari Allah Yang Mahatahu yang mengerti semua detil perkara yang baik dan yang buruk bagi hamba-Nya. Inilah yang terjadi pada Qabil tatkala menuntut ayahnya agar dia dinikahkan dengan adik kembarnya padahal Allah telah menentukan lain untuknya.

LAMBAT KEMBALI kepada Allah merupakan penyebab lain dari tidak hancurnya dosa-dosa yang kita lakukan. Terjadi pengendapan dosa karena seringnya kita menunda taubat yang seharusnya cepat kita lakukan. Padahal Allah memerintahkan kita untuk segera merapatkan diri kepada Allah setelah beberapa lama kita telah menjauhinya. Getarkan hati kita semua dengan sesal atas semua kesalahan yang kita lakukan. Mereka seakan tidak tahu bahwa Allah senantiasa menerima taubat hamba-Nya dan Allah sangat senang dengan taubat mereka.

Sebagaimana yang Allah firmankan :

ألم يعلموا أن الله هو يقبل التوبة عن عباده ويأخذ الصدقات وأن الله هو التواب الرحيم

Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang? (At-Taubah : 104).

Rasa TIDAK PUAS dengan apa yang Allah berikan pada kita merupakan penyakit kronis yang melahirkan buruk sangka kepada Allah, mendekti kehendak Allah, menyalahkan Allah. Rasa tidak puas dengan karunia Allah akan mengecilkan rasa syukur kita pada-Nya dan bahkan suatu saat akan memadamkannya. Lenyapnya rasa qana'ah atas karunia-Nya akan membuahkan ketamakan dan ketamakan akan melahirkan kezhaliman-kezhaliman. Dari kezhaliman akan memunculkan kerusakan-kerusakan yang menghancurkan tatanan kehidupan.

Jika dalam diri kita telah ada rasa kefakiran, rasa ridha dan qana'ah dan taubat maka semangat takwa kepada Allah hendaknya kita pupuk terus menerus dan kita bina dengan seksama. Sebab ketakwaan itu laksana sebuah tanaman yang jika dibina dengan sebaik-baiknya maka dia akan tumbuh subur dan indah dan jika kita telantarkan maka ketakwaan itu akan segera layu dan lesu. Ketakwaan bisa kita sirami dengan dengan rasa takut pada Allah (al-khawf min al-Jalil), mengamalkan nilai-nilai all-Quran (al-'amal bi al-Tanzil), puas dengan yang ada (al-qana'ah bi al-qalil) dan mempersiapkan diri sepenuhnya untuk perjalanan akhir : kematian ( al-isti'dad li yaum al-Rahil). Jadikan takwa terus terus tumbuh berkembang dan berkelanjutan sampai maut datang menjelang. Hendaknya kita menggenjot ketakwaan kita sampai pada puncaknya, pada titik kulminasinya.

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (Ali Imran : 102).

Ketakwaan kita akan semakin bermakna mana kala yang menjadi pendorongnya adalah mahabbah cinta pada Allah. Cinta pada Allah sepenuh jiwa dan hati. Cinta yang tidak lagi membuatnya berpkir untuk dan rugi dalam menjalankan perintah dan anjuran-Nya. Semangat cinta yang membakar hatinya akan senantiasa menggerakkannya untuk senantiasa dekat, merapat dan bergiat untuk merengkuh ridha dan kasih-Nya, meminum cawan rahmat-Nya dalam setiap langkah-langkah hidup dan goresan sejarahnya. Rasa cintanya yang menggelegak pada Allah akan senantiasa membuat hidup terasa hidup, langkahnya demikian pasti menuju Sang Kekasih. Cawan cintanya senantiasa tumpah ruah dengan air mata takwa, ridha qanah, taubat syukur, tawakkal dan sabar.

Bagi para pecinta yang dipikirkan bukan lagi dirinya tapi Dzat yang dicintainya dan dia larut dalam gelombang kasih-Nya, larut dalam rahmat-Nya masuk dalam dekapan kasih sayang-Nya.

Ramuan kefakiran pada Allah+taubat+ridha+qana'ah
+takwa+malu+mahabbah cinta+syukur+harap (raja') dan tahmid akan membersihkan dosa kita, melelehkan bebukitan kesalahan kita.

Dan yakinlah bahwa ramuan itu selain menghapuskan dosa kita dia juga akan menambah vitalitas keimanan kita semua menambah energi keislaman kita dan memantapkan akar ihsan kita.

Selama mencoba! Pastilah kita akan merasan khasiatnya. Dengan hasil jiwa nan segar dan jiwa yang jernih. Dengan dosa yang minim setiap hari.

Senin, 27 Juli 2009

4 Wasiat Tentang Waktu (Lanjutan...)


QS Adh Dhuha
Pada QS Adh Dhuha Allah SWT bersumpah dengan waktu dhuha yaitu waktu matahari naik sepenggalahan. Cahayanya ketika itu tidak terlalu terik sehingga tidak mengganggu sedikitpun. Panasnya masih memberi kesegaran dan kenyamanan bagi seluruh makhluk ciptaan Allah SWT. Dalam surah ini Allah bersumpah bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-hamba-Nya apalagi membenci mereka (ayat 3) dalam mengarungi kehidupan dan Allah menjanjikan bahwa perjuangan hidup yang disertai dengan ketaqwaan kepada Allah SWT akan berbuah keberuntungan dan kemuliaan serta kesuksesan pada akhirnya (ayat 4-5).

Riwayat yang dapat dipercaya mengenai turunnya surah ini adalah ketika itu wahyu yang diterima Rasulullah saw berhenti untuk beberapa saat. Nabi sangat gelisah dan takut akan terjadi sesuatu. Sampai-sampai pada saat itu kaum musyrikin Mekah berkata, “Tuhan Muhammad telah meninggalkannya.” Dan berita ini menyebar kemana-mana. Tidak berapa lama kemudian turunlah surah Adh Dhuha ini untuk menghibur Nabi. Kebiasaan surah-surah Al Quran jika tidak ada nama seorang hamba Allah yang spesifik di dalam surah tersebut, maka surah itu berlaku umum untuk seluruh hamba-hamba-Nya walaupun turunnya surah ini adalah berkenan dengan peristiwa yang dialami Nabi.

Di akhir surah ini Allah menyampaikan tuntunan kehidupan agar hamba-hamba-Nya tidak berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim (ayat 9), dan juga tidak menghardik orang yang membutuhkan bantuan/pertolongan (ayat 10), serta apapun yang Allah karuniakan hendaklah disyukuri atau ditampakkan (ayat 11)

Mengenai karunia Allah SWT yang hendaknya disyukuri/ditampakkan ini suatu riwayat menjelaskan sahabat Nabi yang bernama Malik Ibn Nadhrah Al Jusyami ra suatu ketika berada disamping Nabi dalam sebuah majelis. Ia memakai pakaian yang sangat jelek. Rasulullah bertanya kepadanya, “Apakah engkau memiliki harta? Malik menjawab, “Saya memiliki berbagai macam harta.” Rasulullah kemudian berkata, “Apabila Allah telah menganugerahkan kepadamu harta, maka hendaklah terlihat bekas tersebut pada dirimu. Allah itu Maha Indah dan sangat suka kepada keindahan serta sangat senang melihat bekas nikmat yang dianugerahkannya kepada hamba-Nya.” (HR Nasa’i)

Demikianlah surah ketiga dalam Al Quran yang berbicara mengenai waktu. Rasulullah saw mengajarkan kita untuk mendirikan sholat sunnah dhuha yang amat penting untuk diteladani.

QS Al ‘Ashr
Waktu ‘ashr adalah waktu ketika matahari telah menuju kepada terbenamnya. Allah ‘Azza wa Jalla bersumpah dengan waktu ‘ashr karena perjalanan usaha manusia (dalam mencari nafkah dan penghidupan) sejak pagi sampai sore hari sudah dapat dilihat hasilnya pada saat ‘ashr. Hal ini untuk memperlihatkan apakah hari itu ia merugi ataupun ia mendapat keuntungan.

Dalam surah ini Allah memperingatkan tentang pentingnya untuk mengisi waktu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebab jika tidak dimanfaatkan dengan baik hal itu akan menjadikan kerugian bagi diri sendiri (ayat 2). Allah mengingatkan bahwa semua aktifitas manusia (baik dalam mengumpulkan kekayaan ataupun mendapatkan kekuasaan) adalah sebuah kerugian tanpa dilandasi oleh iman dan amal shaleh (ayat3)

Iman adalah keyakinan akan adanya Allah SWT sedangkan amal shaleh adalah segala perbuatan yang beguna baik untuk pribadi, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan yang mendatangkan kebaikan. Iman dan amal shaleh adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan sama sekali karena iman harus dibuktikan dengan amal shaleh, sedangkan amal shaleh tidak mendapat penghargaan disisi Allah sedikitpun tanpa adanya iman. Seseorang yang melakukan suatu pekerjaan tetapi atas dasar dorongan ingin dipuji atau ingin memperoleh keuntungan materi semata, maka pekerjaannya tidak dapat dinilai memenuhi syarat amal shaleh.

Allah menyampaikan tutunannya kepada hamba-hamba-Nya bahwa keberuntungan itu akan diperoleh oleh hamba-hamba-Nya yang saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Kebenaran harus disampaikan dengan cara yang santun dan dilandasi dengan sabar agar dapat membekas kepada orang yang menerimanya. Dalam roda kehidupan yang terus berputar, kebenaran dan kesabaran harus selalu mengiringi langkah setiap hamba-hamba Allah SWT agar memperoleh keberuntungan. Iman Syafi’I menilai surah Al ‘Ashr ini adalah sebuah surah yang sangat sempurna dalam hal petunjuk. Beliau berkata, “Seandainya umat islam memikirkan kandungan surah ini, niscaya tuntunan (petunjuk)nya mencukupi mereka.”

Demikianlah surah yang keempat dan terakhir dalam Al Quran yang berbicara mengenai waktu. Allah mewajibkan kepada hamba-hamba-Nya untuk melaksanakan sholat ashr pada waktu ini. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang sholat shubuh dan ‘ashr tepat pada waktunya, pasti ia akan masuk surga.” (HR Bukhari dan Muslim)


Kesimpulan:
Dari keempat surah mengenai waktu (Al Fajr, Al Lail, Adh Dhuha dan Al ‘Ashr) semuanya menekankan akan pentingnya amal sholeh dalam kehidupan manusia. Kepekaan terhadap lingkungan (anak yatim dan orang miskin) harus selalu terasah dan dibuktikan dengan perbuatan (Surah Al Fajr, Al Lail dan Adh Dhuha). Demikian juga seorang hamba Allah harus tetap saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran baik kepada sesama muslim maupun kepada manusia lain yang tidak seiman (Surah ‘Al Ashr) agar dunia ini selalu dalam kedamaian dan jauh dari konflik dan peperangan. Dunia ini indah bukanlah karena harta yang melimpah, tapi dunia ini indah karena keindahan akhlak hamba-hamba Allah yang santun dan menyebarkan kedamaian.

BERSYUKUR


BERSYUKUR
Oleh Elvi Zuhailina

Pabila engkau BERDUKA CITA
MENGACA-LAH pada LUBUK HATI
Disanalah kau BAKAL MENEMUI
Bahwa sebenarnya engkau SEDANG MENANGISI
Sesuatu YANG PERNAH ENGKAU SYUKURI

Diantara kasih sayang ALLAH SWT pada manusia adalah
Dijadikannya orang-orang YANG TAAT pada-NYA KAYA HATI
Mereka WALAU HANYA makan beberapa SUAP NASI
Tetapi merasa telah MEMILIKI SELURUH DUNIA

Kamu akan menjadi MILIK HARTAMU
Jika kamu MENAHANNYA
Namun , bila kamu MENGINFAKKANNYA
HARTA tersebut AKAN MENJADI MILIKMU

Lebih baik MEMELIHARA apa yang ada DI TANGAN KITA
Daripada MENGEJAR apa yang ADA DITANGAN ORANG LAIN
Dan...
Jika kita TIDAK BISA MEMILIKI APA YANG KITA SUKAI
Maka kita HARUS MENYUKAI APA YANG KITA MILIKI

KESENANGAN terbesar adalah MELAKUKAN
Apa yang menurut orang lain TIDAK MAMPU kita lakukan

Mereka yang TIDAK PERNAH merasakan LAPAR
Tidak akan TAHU NIKMATNYA KENYANG
Mereka Yang TIDAK PERNAH merasakan SAKIT
Tidak akan tahu NIKMATNYA SEHAT
Dan mereka yang TIDAK PERNAH merasakan DISAKITI
TIDAK akan tahu BETAPA NIKMATNYA DISAYANGI ...

KELEMBUTAN dan KEHALUSAN Wanita
Merupakan Rahasia KECANTIKAN JIWANYA
KECANTIKAN WAJAH dan KEINDAHAN TUBUH bisa BERAKHIR
TETAPI KECANTIKAN dan KEINDAHAN JIWANYA
Akan tetap LESTARI...

ALANGKAH TERHORMAT-NYA HATI YANG LUKA
YANG BISA MENYANYIKAN LAGU KEBAHAGIAAN
DENGAN HATI GEMBIRA

*EZ/26/07/09*

Minggu, 26 Juli 2009

Hari Esok


Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hasyr [59]:18)

Allah mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan amal shaleh yang telah kita lakukan. Karena seseorang itu tidaklah dinilai dari apa yang telah dicapainya dalam hidupnya di dunia tapi apa yang telah dilaluinya. Adakah umur yang telah ia lewati terisi dengan bermacam amal shaleh yang bernilai disisi Allah?

Rasulullah saw bersabda, “Semulia-mulia kamu adalah orang yang memberi banyak manfaat bagi orang lain.” (HR Bukhari)

Khalifah Ali ra pernah berkata, ada sesuatu hal yang selalu ingin diraih dan dimiliki seorang hamba Allah, padahal sesuautu itu pasti akan ia tinggalkan. Itulah dunia. Tapi ada sesuatu yang seolah-olah dilupakan dan berusaha disembunyikan agar tidak terlihat olehnya padahal sesuatu itu pasti datang. Itulah kematian.

Rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada sahabat-sahabatnya, “Ya Allah, Engkau telah menciptakan diriku dengan sempurna, maka baguskanlah akhlak ku. (HR Ibnu Hibban)

Bila hidup itu cermin..


Bila hidup itu cermin..

Maka isyarat apakah yang mampu menyiratkan hidup bahwa kehidupan itu adalah sosok kita

Atau...sesosok kehidupan adalah penampakan dari wujud kita yang telah terpantulkan melalui lembar-lembar perjalanan

Maka,

Bila hidup itu cermin

Seharusnya kita lebih mengerti dan memahami hidup apa dan bagaimana yang telah dan akan dilalui agar mampu menempatkan diri padanya

Bila hidup itu cermin

Seharusnya kita dapat bersentuhan lebih dekat padanya agar kita mengetahui dengan jelas benar segala kekurangan yang terpantul dari cermin itu

Namun,,sayang

Kita lebih sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cembung yang selalu melebih-lebihkan kekurangan dan mengurang-ngurangkan segala kelebihan yang kita miliki

atau sering kita menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cekung yang selalu memberikan kekecewaan pada apa yang dipantulkannya

Dan menganggap cermin kehidupan adalah wujud yang lain dari kenyataan

Padahal kalau saja kita mampu merenungkan sejenak peristiwa yang telah dialami,itu adalah cerminan diri kita yang tak sempat kita cermati bahkan luput dari pandangan mata

Cobalah mengerti,andai kita mampu melihat hidup ini seperti cermin datar

yang satiap hari kita berkaca padanya,melihat noda hitam di wajah dengan jelas dan perlahan mulai menutupinya dengan sedikit polesan bedak atau apapun itu,

bukankah itu lebih mudah?

Berapa kali kita bercermin untuk sekedar memperindah penampilan raga?

Namun,

Ketika itu, sudahkah kita bercermin dengan kehidupan, menutupi kesalahan dengan amal sholeh yang kita lakukan dan menjadikan kelebihan sebagai jalan untuk dekat dengan-Nya

Sudahkah?

Atau memang kita malu untuk melihat segala kekurangan kita, melalui cermin kehidupan yang ada di depan mata?



tulisan dari ly_fhe13 -CyberMQ

SEBUAH PERJALANAN


SEBUAH PERJALANAN

Ketika Anda PUTUS CINTA , anda MENANGIS
Namun ketika SURGA HILANG anda tertawa

DUNIA adalah MIMPI
Dan KEMATIAN adalah TERJAGA dari TIDUR
Sedangkan HARI PEMBALASAN adalah KENYATAAN dari MIMPI-MIMPI

DUNIA adalah LAUTAN
dan TEPIAN PANTAINYA adalah KUBURAN
SADARKAH KITA bahwa PERAHU JIWA sudah mendekati TEPI PANTAI ?

TIMBANGLAH KEIMANAN YANG ANDA MILIKI
Dengan DOSA-DOSA yang telah DI PERBUAT.
Kemudian Buatlah standar seberapa BESAR KEBUTUHAN
untuk MEMPERBAIKI dan MEMBENAHI KEIMANAN

Langkah awal menuju Allah SWT adalah dengan BERTOBAT atas DOSA-DOSA,
Lalu MENJAUHI PERBUATAN DOSA,
MENYESALI TELAH BERBUAT DOSA
Dan berpikir akan DAMPAK dan AKIBAT dari DOSA-DOSA.

Barangsiapa yang SEKARANG menahan diri
dari KENIKMATAN SEMENTARA,
Maka ESOK dia akan merasakan KENIKMATAN ABADI

Barangsiapa mengerjakan PERBUATAN ORANG KAFIR,
maka dia akan DIKUMPULKAN dengan Orang-Orang KAFIR.
Barangsiapa mengerjakan PEKERJAAN ORANG ZALIM,
maka Dia akan BERKUMPUL dengan Orang-Orang ZALIM
Barangsiapa mengerjakan perbuatan orang MUNAFIK
maka ia akan DIKUMPULKAN dengan Orang-Orang MUNAFIK.


Jika telah LUPA akan KEMATIAN
maka INGATKANLAH DIRI dengan cara BERADA di KUBURAN
Jika masih belum bisa
Coba INGATKAN DIRI dengan TEMAN YANG SHALEH,
Jika itupun masih belum bisa ,
Coba MENGINGATKANNYA dalam MAJELIS-MAJELIS ZIKIR,
Dan jika semuanya sudah tidak bisa ,
PERIKSALAH NADI Agar dapat mengetahui,
Apakah kita MASIH HIDUP atau SUDAH MATI ?


HARI adalah BENTANGAN WAKTU
Sedangkan WAKTU adalah BENTANGAN HIRUPAN NAFAS
Setiap SATU NAFAS adalah KEKAYAAN
Jangan sampai NAFASMU TERBUANG tanpa sesuatu yang BERMANFAAT

Pergunakanlah KESEMPATAN di MASA MUDAMU
SINGKIRKANLAH SEGALA ALASAN
BERBUATLAH KEBAIKAN
BERTEMANLAH dengan KEBAJIKAN
MENANGISLAH di sepertiga malam terakhir

Walaupun ketika MUSIM PANAS , BARA PANAS MENYAKITIMU
Ketika MUSIM GUGUR MEMBINASAKANMU
Ketika MUSIM DINGIN MENGGIGILKAN TUBUHMU
Dan KETIKA MUSIM SEMI MEMBAHAGIAKAN HATIMU
DI waktu KAPAN SAJA , walaupun SEDIKIT...
AKU akan MENGAMBIL ILMU DARIMU

***
Aku yang TERSESAT dalam LORONG-LORONG KEHIDUPAN ,
Mencoba MENCARI SETEGUK HIDAYAH dari TUHAN...
Aku akui KETIDAKMAMPUANKU dihadapan KEKUASAAN-MU
KELEMAHANKU dihadapan KEPERKASAAN-MU
KEFAKIRAN-KU dihadapan KEKAYAAN-MU
SUNGGUH, aku pasti dalam KEBINASAAN ,
JIKA RAHMAT-MU TIDAK ENGKAU ANUGERAHKAN,
Wahai Dzat YANG MAHA PENGASIH,
BERIKANLAH RAHMAT-MU KEPADAKU ....


(Semilir angin surga)
*Elvi Zuhailina/21/07/09*

ENGKAU ADALAH PENA HIDUPMU


ENGKAU ADALAH PENA HIDUPMU
Oleh Elvi Zuhailina

Jika engkau TIDAK BERSIKAP , BERPIKIR dan BERLAKU
Yang menumbuhkan KEKUATAN
Engkau pasti MENUMBUHKAN KELEMAHAN
Dan YANG DILEMAHKAN adalah KEHIDUPANMU

JIKA BUKAN KEBAIKAN yang MEWARNAI HATI, PIKIRAN dan GERAKAN2 TUBUHMU
Pasti BUKAN KEBAIKAN yang TUMBUH SUBUR dalam hari-harimu
Dan YANG DI BURUKKAN adalah KEHIDUPANMU

Jika BUKAN KASIH SAYANG dan KEINDAHAN
YANG MEWARNAI HATI, WAJAH dan CARA-CARAMU
Pasti BUKAN KEINDAHAN yang kau LIHAT dan RASAKAN di DUNIA ini
Dan YANG DIKEJAMKAN adalah KEHIDUPANMU

ENGKAU adalah PENA YANG MENULISKAN CARA KEHIDUPANMU SENDIRI
Jika CERITA yang kau PILIH berisi KASIH SAYANG dan KEINDAHAN
Maka TANGAN yang menggunakanmu adalah TANGAN ALLAH

BERIKAN PERHATIANMU kepada PENDERITAAN SESAMA
SIBUKLAH dalam melayani dengan KEBAIKAN
Maka KEBAIKAN itu juga akan menjadi BAGIAN KITA
BERJALANLAH bersama KEBAIKAN.
JALAN-JALAN KEBAIKAN adalah JALAN ALLAH
SEHINGGA....
ORANG-ORANG YANG BERJALAN DI JALAN KEBAIKAN
SEBETULNYA BERJALAN BERSAMA ALLAH

HIDUP adalah mengkonversikan KESEMPATAN MENJADI KENYATAAN
Orang yang BERHASIL selalu LUBER dengan KESEMPATAN
Jadilah pribadi yang MENJADIKAN DIRI
KESEMPATAN BAGI ORANG YANG MEMBUTUHKAN
ORANG yang BERUNTUNG akan mendapatkan SAHABAT yang berupa KESEMPATAN.

NILAI dari yang engkau LAKUKAN
Menentukan NILAI dari yang ENGKAU CAPAI
MAKA LAKUKAN HAL-HAL YANG BERNILAI BAGI SESAMA
Karena ITULAH yang membuat HIDUPMU BERNILAI

Engkau MEMPERHATIKAN-NYA atau TIDAK
ALLAH tetap MEMPERHATIKANMU
Engkau MEMINTA atau TIDAK
ALLAH tetap MEMBERIMU
TETAPI INGATLAH...
Jika engkau ingin Allah MELEBIHKAN PERHATIAN-NYA PADAMU
LEBIHKANLAH PERHATIANMU PADA-NYA
JIka engkau INGIN Allah MELEBIHKAN PEMBERIAN-NYA PADAMU
LEBIHKANLAH alasan bagi kelebihan PENERIMAANMU ITU
Jika engkau INGIN Allah MELAYANIMU
LAYANILAH SESAMAMU
MELAYANI SESAMA adalah salah satu cara MELAYANI ALLAH

BERSEGERALAH melakukan KEBAIKAN,
BERSEGERALAH untuk memperbaharui PERASAANMU dengan KEGEMBIRAAN
BERSEGERALAH untuk MERUPAWANKAN WAJAHMU dengan SENYUM
BERSEGERALAH untuk MEMPERINDAH TUTUR KATAMU dengan KERAMAHAN
BERSEGERALAH untuk MENGANGGUNKAN PERILAKUMU dengan KESANTUNAN
BERSEGERALAH untuk MENGUTUHKAN semua yang kau lakukan dengan DOA

Jadikanlah diri anda orang yang mencontohkan KEGEMBIRAAN
Dalam MEMENANGKAN KUALITAS KEHIDUPAN yang BAIK
Jadilah orang yang BERSEMANGAT untuk MEMBESARKAN orang lain
ORANG YANG BESAR adalah orang yang berhasil MEMBESARKAN ORANG LAIN.

BILA ORANG MERASA KECIL dan GAGAL mencari KEBAHAGIAAN
ITU BUKAN karena ia TIDAK MENEMUKANNYA
TETAPI karena IA TIDAK BERHENTI SEJENAK
UNTUK MENIKMATI APA YANG TELAH IA MILIKI

4 Wasiat Tentang Waktu


Dari 114 surah di dalam Al Quran, ada 4 surah yang dinamakan dengan waktu. Empat surah itu adalah QS Al Fajr [89], QS Al Lail [92], QS Adh Dhuhaa [93] dan Al ‘Ashr [103]. Al Fajr sendiri berarti waktu shubuh, Al Lail adalah waktu malam, Adh Dhuha adalah waktu dhuha, dan Al ‘Ashr yang berarti waktu ashar (menjelang matahari terbenam).

Pada keempat surah ini Allah ‘Azza Wa Jalla bersumpah dengan keempat waktu tersebut untuk mengingatkan manusia bahwa betapa pentingnya keempat waktu itu bagi sebuah rangkaian kehidupan manusia. Waktu adalah sebuah modal utama bagi seorang hamba Allah untuk menjalankan segala rangkaian kehidupannya dan tak dapat kembali jika sudah terlampaui. Begitu banyak orang yang akhirnya menyesal karena ia telah menyiakan waktunya yang tak dapat kembali itu. Keempat waktu tersebut memiliki keutamaan baik dari segi hikmah maupun ibadah yang menyertainya.

QS Al Fajr
Pada QS Al Fajr yang berarti waktu shubuh, Allah bersumpah dengan waktu shubuh untuk mengingatkan bahwa manusia itu tidaklah dipandang mulia atau hina dari harta yang Allah SWT anugerahkan kepadanya. Allah berfirman:

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dengan memberi kepadanya kelapangan (harta), maka ia berkata: ‘Tuhanku memuliakanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya, maka ia berkata: ‘Tuhanku menghinakanku’. Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak mengajurkan (saling mengajak) untuk memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta warisan dengan jalan mencampuradukkan (yang halal dan yang bathil) dan kamu mencintai harta benda (dunia) dengan kecintaan yang luar biasa” (Q.S. Al Fajr [89]:15-20)

Ini untuk menjawab kekeliruan pemahaman manusia tentang struktur sosial seseorang selalu dipandang dari apakah ia berpunya atau tidak. Allah memakai kata-kata “menguji” dengan memuliakan hamba-Nya melalui rezeki yang lapang tetapi Allah juga memakai kata-kata “menguji” tidak untuk menghinakan hamba-Nya dengan membatasi rezeki nya.

Allah SWT membantah pemahaman manusia tersebut dengan kalimat ‘Sekali-kali tidak demikian’. Dalam membina kehidupan, seorang manusia selalu lalai atau tidak peduli akan keadaan sekelilingnya (anak yatim dan orang miskin). Demikian juga sumber konflik manusia modern selalu tertumpu pada harta (Dalam ayat ini adalah harta warisan). Ayat ini juga menyampaikan kepada kita bahwa kecintaan pada harta benda (baca Dunia) akan menyebabkan seseorang menjadi hina dihadapan Allah.

Ternyata kemuliaan seorang hamba itu di sisi Allah adalah orang-orang yang selalu peduli pada anak yatim, orang miskin, tidak menjadikan harta sebagai tujuan hidupnya dan tidak mencintai dunia secara berlebihan.

Keutamaan dari waktu fajr ini adalah dengan diwajibkannya sholat fardhu shubuh (Fajr). Allah SWT menyatakan keutamaannya di QS Al Israa’ [17]:78, “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir (dhuhur dan ashar) sampai gelap malam (maghrib dan isya’) dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh para malaikat).”


QS Al Lail
Pada QS Al Lail, Allah SWT bersumpah dengan waktu malam untuk mengingatkan hamba-hamba-Nya tentang kemuliaan seorang mukmin dan keutamaan amal shaleh mereka. Waktu malam adalah suatu waktu yang amat penting untuk beribadah kepada Allah SWT terlebih di sepertiga malam yang terakhir di saat Allah SWT sangat memperhatikan setiap hamba-Nya yang beribadah kepada-Nya. Hal ini terdapat di dalam sebuah hadish Qudsi. Rasulullah bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit bumi yang paling bawah setiap sepertiga malam terakhir dan berkata: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, pasti Ku-kabulkan doanya, siapa yang memohon kepada-Ku, pasti Ku-perkenankan permohonannya, dan siapa yang memohon ampun, pasti Ku-ampuni dosanya.’” (HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ahmad)

Pada QS Al Lail Allah SWT menyampaikan bahwa kemulian seorang hamba-Nya itu terletak pada keikhlasannya dalam menafkahkan hartanya untuk membantu sesama. Allah berfirman:

“Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang kikir dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” (QS Al Lail [92]:4-11)

Allah menjanjikan sebuah jalan yang mudah bagi hamba-Nya dalam kehidupan akhiratnya kelak. Sebuah kemudahan dalam menghadapi sakratul maut, ketika terjadi kiamat, ketika bangkit dari kubur, ketika waktu berhisab di padang mahsyar dan akhirnya mendapat surga yang penuh dengan kenikmatan.

Mayoritas ulama menyebutkan surah ini turun sebagai penghargaan Allah SWT kepada Syaidina Abu Bakr ra, ketika Beliau membebaskan Bilal bin Rabbah ra dari siksaan majikannya Umayyah Ibn Khalaf. Pada saat itu Abu Bakr ra harus membayar mahal tebusannya untuk membebaskan Bilal ra. Ini termaktub dalam ayat-ayat akhir dari QS Al Lail:

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling bertaqwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhan nya Yang Maha Tinggi. Dan kelak ia benar-benar mendapat kepuasan.” (QS Al Lail [92]:17-21)

Kamis, 23 Juli 2009

SEBUAH RENUNGAN...


SEBUAH RENUNGAN...


ANAK KECIL ingin segera DEWASA
YANG TUA lebih suka tetap menjadi MUDA

PENGANGGURAN mencari PEKERJAAN
Sedangkan PARA PEKERJA sudah merasa BOSAN

ORANG KAYA masih MEMBURU HARTA
Padahal memburu harta pekerjaan ORANG TAK PUNYA

SESEORANG sering di timpa KEKALAHAN...
Tapi selalu TIDAK PUAS setelah mendapat KEMENANGAN

APAKAH MEREKA LARI DARI TAKDIR TUHAN.... Ataukah
Mereka KEBINGUNGAN karena TAK PUNYA KEMAMPUAN?
TIADA HAK apapun yang wajib dimiliki seorang hamba
Tapi tiada usaha yang SIA-SIA dari-NYA
Jika mereka DISIKSA itu adalah KEADILAN-NYA
Bila mereka DIBERI NIKMAT, itu karena KEMURAHAN-NYA
KEMURAHAN DZAT YANG MAHA LUAS lagi MAHA MULIA

Sungguh MENGHERANKAN...
Bagaimana dia BERBUAT MAKSIAT kepada TUHAN?
Atau KUFUR MENGINGKARI TUHAN?

Bagi ALLAH SEGALA GERAKAN
Dan KETENANGAN dapat DIA SAKSIKAN
Segala sesuatu pasti mempunyai TANDA
Yang DAPAT MENUNJUKKAN bahwa DIA MAHA ESA

AMPUNAN-NYA mampu MENENGGELAMKAN SELURUH DOSA-DOSA
Lalu bagaimana dengan KERIDHAAN-NYA?
KERIDHAAN-NYA MEWUJUDKAN SEGALA CITA-CITA
Lalu Bagaimana dengan CINTA-NYA?
CINTA-NYA sampai AKAL tak sanggup lagi MENCERNA
Lalu bagaimana dengan SAYANG-NYA?
SAYANG-NYA telah MELUPAKAN YANG LAINNYA
Lalu bagaimana dengan KASIHNYA?
Berapa banyak kita MEMOHON kepada Allah disaat KESULITAN MENIMPA?
Jika sudah lenyap segala bencana kita sangat mudah MELUPAKAN-NYA
Kita berdoa ditengah lautan, Agar DIA MENYELAMATKAN kapal
Tapi jika kapal sudah sampai di daratan , kita mudah MELUPAKAN-NYA
Kita berada diudara dengan AMAN dan PENUH KETENANGAN
Kita TIDAK JATUH, karena ALLAH memberikan PERLINDUNGAN.
Kita MELUPAKAN-NYA ketika kita telah SUKSES dalam UJIAN
Jika KITA DIGAGALKAN-NYA,
Kita akan MENYEMPURNAKAN DOA kita KEPADA-NYA

APAKAH SUDAH MUNCUL BENIH-BENIH CINTA YANG TUMBUH MENYEBAR KESELURUH TUBUH INI?
ATAUKAH RASA ITU MASIH SAJA JAUH TAK TERHINGGA?
SUNGGUH!!!... BETAPA BESARNYA CINTA ALLAH SWT kepada HAMBA-NYA

AKU masih saja TENGGELAM dalam KESESATAN
ENGKAU MENYURUHKU untuk BERTOBAT MEMINTA AMPUNAN
ENGKAU TIDAK MENGURANGI…., ketika AKU TERSESAT.
Kepadaku ENGKAU MENAMBAHKAN….
SEHINGGA... , Seolah KESESATANKU adalah SEBUAH KEBAIKAN
ENGKAU BALAS KEBURUKAN dengan KEBAIKAN
SEOLAH ENGKAU MERIDHAIKU untuk melakukan KEBOHONGAN dan KEDUSTAAN...
SUBHANALLAH....

DAN NIKMAT TUHANMU MANA LAGIKAH YANG KAMU DUSTAKAN?...
DAN NIKMAT TUHANMU MANA LAGIKAH YANG KAMU DUSTAKAN?...

(Semilir Angin Surga) Oleh Elvi Zuhailina

Selasa, 21 Juli 2009

Berbahagialah


IMAN itu menghilangkan KEGELISAHAN dan menghapuskan KESEDIHAN.
Ia adalah TEMAN orang-orang yang bertauhid dan PENGHIBUR bagi orang-orang yang beribadah.

Apa yang telah LEWAT tidak akan kembali;
Apa yang telah hilang berarti mati; maka janganlah memikirkan yang telah hilang karena dia telah mati dan lenyap.
Bersikaplah ridha terhadap TAQDIR.
DZIKIR akan mewujudkan hati yang tenang, melenyapkan kesedihan, menghidupkan hati dan menghapuskan dosa..
Jangan tunggu ucapan terimakasih dari seseorang,
Cukuplah dari Allah balasannya…
Jangan kecewa ketika menemukan orang yang tak kenal balas budi, dengki dan hasad.

JIKA engkau berada di pagi hari , maka JANGAN tunggu hingga sore hari.
HIDUPLAH DALAM BATASAN HARI ITU,
Fokuskan konsentrasi anda untuk memperbaiki kondisi anda pada hari itu.
Tinggalkanlah masa depan hingga dia datang.
Jangan pikirkan hari esok karena JIKA ANDA MEMPERBAIKI HARI INI NISCAYA HARI ESOK AKAN LEBIH BAIK .
PERBARUILAH HIUDUP INI, VARIASIKANLAH cara-cara hidup anda dan UBAHLAH RUTINITAS yang anda jalani sehari-hari.

BERSYUKURLAH kepada Rabbmu atas nikmat agama, akal, kesehatan, nama baik, pendengaran, penglihatan, rezeki, keturunan dan lainnya.
HIDUPLAH dengan Al-Quran dengan menghafalnya, mempelajarinya dan memahaminya
Karena Al-Quran adalah obat paling manjur untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan.

MAAFKANLAH orang yang menzalimimu,
SAMBUNGLAH tali silaturahim orang yang memutuskan silaturahim denganmu,
BERILAH orang yang tidak pernah memberimu
dan BERSIKAP LEMBUTLAH pada orang yang berbuat buruk pada anda ,
Niscaya anda akan dapatkan KEBAHAGIAAN dan KEAMANAN.

PERBANYAKLAH ISTIGFAR , karena bersama istigfar terdapat rezeki, jalan keluar, keturunan, ilmu yang bermanfaat, dimudahkannya urusan dan dihapuskannya dosa-dosa.

MERASA PUASLAH dengan bentuk tubuh anda, potensi anda, keluarga anda dan rumah anda, niscaya anda akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan.
Bahwa sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan dan jalan keluar akan datang setelah kesempitan.
Karena kondisi tidak akan tetap selamanya, hari-hari kejayaan akan dipergilirkan.

BERSIKAPLAH OPTIMIS dan JANGAN PUTUS ASA . BERBAIK SANGKALAH pada Rabb-Mu serta berharaplah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya.
BERGEMBIRALAH dengan pilihan ALLAH bagimu, karena itu pastilah YANG TERBAIK .
Musibah akan MENDEKATKAN kita kepada Allah, mengajarkan untuk berdoa, menghilangkan kesombongan, ujub dan kebanggaan.

BERBUAT BAIKLAH kepada orang lain,
BERIKANLAH kebaikan-kebaikan pada orang yang membutuhkan bantuan, orang sakit, orang miskin dan anak yatim.
JAUHILAH berburuk sangka, BUANGLAH kesedihan dan imajinasi buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit.

KETAHUILAH bahwa KESULITAN-KESULITAN akan membuka pendengaran, penglihatan, menghidupkan hati, menundukkan nafsu, membuat ingat hamba dan menambahkan pahala.
KEBANYAKAN yang ditakuti itu tidak terjadi, kebanyakan dari kesulitan yang pernah didengar tidak terbukti, kepada Allahlah terdapat segala kecukupan
Dialah yang menjaga dan tempat kita minta tolong.

Hati- hatilah jangan sampai berbuat DOSA, karena dosa adalah sumber kegelisahan dan kesedihan, dosa menjadi sebab segala bencana, musibah dan problem.
Melepaskan PANDANGAN kepada yang HARAM akan menumbuhkan kegelisahan, kesedihan dan luka dalam hati. Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang menundukkan pandangannya dan takut terhadap Rabbnya.
Pikirkanlah RAHMAT ALLAH SWT yang maha pengasih,
Dia mengampuni pelacur yang memberi minum seekor anjing,
Memberikan tobat kepada orang yang telah membunuh seratus orang,
MENGEMBANGKAN TANGAN-NYA untuk mengampuni orang-orang yang BERTAUBAT dan mengajak orang-orang nasrani untuk bertaubat.

Jika anda ingin BERBAHAGIA BERSAMA ORANG LAIN ,
perlakukanlah mereka sesuai dengan apa yang ANDA INGINKAN ATAS PERLAKUAN MEREKA ,
Jangan kritik milik mereka serta jangan rendahkan kedudukan mereka.
Kebahagiaan TIDAK TERLETAK pada kedudukan, keturunan ataupun harta, namun terletak pada agama, ilmu pengetahuan, adab dan meraih cita-cita.

MEMBERI MAAF adalah lebih lezat daripada MEMBALAS DENDAM ,
BEKERJA itu lebih nikmat daripada menganggur,
QANAAH itu lebih besar dari harta , dan KESEHATAN itu lebih baik dari KEKAYAAN .
Orang yang tidak BERBAHAGIA di RUMAHNYA tidak akan berbahagia di tempat lain, orang yang tidak dicintai keluarga niscaya tidak akan dicintai siapapun.
Orang yang menyia-nyiakan hari ini maka ia akan menyia-nyiakan hari esoknya.

JAUHILAH sifat cemas dan bimbang karena ia adalah racun .
HINDARI sifat mudah menyerah karena ia berarti sifat kebinasaan.
BUANGLAH jauh-jauh sifat malas karena ia menjerumuskan pada kegagalan.
HiNDARI sikap TIDAK KONSISTEN baik dalam berkata maupun berbuat karena sesungguhnya ia bersumber dari RENDAHNYA MANAJEMEN DIRI .

KEJUJURAN membawa kepada KETENANGAN , DUSTA membawa KEGELISAHAN .
Perasaan MALU adalah perisai hidup, ILMU adalah pembeda, kefasihan BERBICARA adalah perhiasan dan sikap DIAM adalah hikmah dan kebijaksanaan.

TIGA TEMAN YANG HARUS DIMILIKI : KEGEMBIRAAN, KETENANGAN, dan SEMANGAT YANG TINGGI .
TIGA MUSUH YANG HARUS DIJJAUHI : yaitu SIFAT PESIMIS, BIMBANG dan PUTUS ASA .

Tidak ada yang lebih MENYADARKAN selain KUBURAN ,
Tidak ada yang lebih MEMBAWA SIAL l daripada melakukan MAKSIAT ,
Tidak ada sikap hidup yang lebih MULIA daripada ZUHUD
dan tidak ada yang memberi KEPUASAN kecuali sikap QANAAH .

“DIALAH YANG MENGHILANGKAN BALA , MENGAMPUNI DOSA , MEMBERI REZEKI, MENYEMBUHKAN PENYAKIT, MENYELAMATKAN DARI BENCANA , MEMBEBASKAN DARI KETERIKATAN DAN MEMBALUT LUKA YANG TERANIAYA. BERMUNAJATLAH KEPADA ALLAH SWT, NISCAYA DIA AKAN MEMENUHINYA. KEMUKAKANLAH SEGALA KEBUTUHAN KEPADA-NYA. UTARAKANLAH SEGALA KEINGINANMU DI HADAPAN-nYA , MINTALAH REZEKIMU dan ADUKANLAH KEADAANMU "
BERDOALAH KEPADA-KU , NISCAYA AKAN AKU PERKENANKAN BAGIMU (AL-mukmin 60)

"UMATKU ADALAH UMAT YANG DIRAHMATI " (HR Ahmad)
KEMULIAAN TIDAK BISA DIUKUR dengan keturunan , gelar atau tingkat pendidikan.
Tetapi orang yang memiliki usaha keras, ketabahan, keaktifan dan kesabaranlah yang akan dapat meraih KEMULIAAN .
Orang yang tidak berbahagia berada dirumah maka tidak akan bahagia di tempat lain.
Ketahuilah sesungguhnya sebaik-baik tempat untuk menentramkan diri ,menenangkan pikiran dan menjauhkan dari beban hidup adalah rumah. BAITI JANNATI .

Hati-hatilah bergaul dengan orang yang suka bersikap PESIMIS
Karena ketika engkau perlihatkan sekuntum bunga yang indah padanya maka yang ia lihat hanya duri-durinya.
Ketika engkau bawakan segelas air padanya , maka yang ia lihat hanya kotoran didalamnya.
Demikian juga ketika engkau memuji kebaikan/ manfaat matahari dihadapannya maka yang ia rasakan hanya panasnya.

KESALAHAN KITA kita hanya merasa gelisah dan TAKUT KEPADA SELAIN ALLAH , bahkan hampir sebagian kehidupan diisi dengan ketakutan.
Kita takut dan cemas akan terlambat, takut akan tersalah, takut akan terburu-buru, takut tidak makan, takut dimarahi dsb.

Tidak ada tutup kecuali suatu saat akan terbuka,
Tidak ada ikatan kecuali suatu saat akan terlepas.
Tidak ada sesuatu yang jauh kecuali akan mendekat.
Tidak ada yang hilang kecuali akan ditemukan.
Tetapi ingatlah semua itu membutuhkan proses dan waktu. KEGAGALANMU dalam meraih suatu kesuksesan di satu tempat akan engkau TEMUKAN GANTINYA ditempat lain dan hal tersebut akan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan bermanfaat dimata orang lain.

DIATAS SEGALA-GALANYA HANYA ORANG -ORANG YANG BERTAKWALAH YANG BENAR-BENAR AKAN BERBAHAGIA.

SELAMAT BERBAHAGIA......
(Dr. Aidh Al-Qarni)
*Oleh Elvi Zuhailina /18/07/09*

Minggu, 19 Juli 2009

Kebahagiaan Dunia


Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu : “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya” . Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?” Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi
umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah. Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia. Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa `sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia “), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah. Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah. Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah. Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun jugatidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”. Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).
(Sumber tulisan: ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. di Sapporo, Jepang, disarikan secara bebas oleh Sdr. Asep Tata Permana, sedikit diedit oleh Penjaga Kebun Hikmah).

Doa Yang Selalu di Ijabah


“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah [2]:186)

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari kita banyak berharap pada makhluk melebihi apa yang kita harapkan kepada Allah SWT. Contohnya adalah ketika kita berharap seseorang akan menolong kita disaat kita dalam kesempitan. Ketika kita telah menyampaikan permintaan tolong dan orang tersebut meminta kita untuk menunggu. Saat itulah terlintas segala pikiran dalam benak kita, bagaimana caranya agar orang tersebut cepat menolong kita. Kalau kita berpikir positif, tidaklah seorangpun mampu mempengaruhi orang lain selain Allah SWT semata. Allah Maha Berkuasa untuk membolak-balikkan hati seseorang. Hanya Allah SWT semata yang dapat menunjuki hati hamba-Nya dengan hidayah-Nya agar membantu hamba-Nya yang lain. Allah yang Maha Berkehendak menentukan sesuatu, karena segala apa yang terjadi tunduk pada taqdir-Nya. Demikianlah kehidupan di bumi ini selalu berjalan.

Satu hal yang juga sering terjadi dalam kehidupan kita adalah kita selalu bertanya kepada seorang peramal atau seseorang yang kita sebut dengan ‘orang pintar’ tentang nasib kita atau jika barang yang kita sayangi hilang. Kenapa kita harus percaya kepada ramalan peramal tersebut? Kita boleh berkata bahwa seorang peramal dapat melihat alam ghaib yang ada di depannya, tapi pernahkah kita bertanya, kalaulah ia mengetahui apa yang terjadi dihadapannya, tentulah peramal tersebut telah memilih taqdir yang terbaik untuk dirinya sendiri? Bukankah demikian? Tapi kenyataan yang kita lihat berbeda. Ia tetap menjalankan profesinya sebagai peramal dan tidak dapat mengubah taqdirnya sendiri.

Dari ayat diatas, Allah SWT mengisyaratkan kepada kita bahwa pengabulan (ijabah) sebuah doa adalah berdasarkan (1) permohonan yang tulus dan ikhlas kepada-Nya yang dibarengi dengan (2) memenuhi segala perintah Allah dan (3) beriman kepada-Nya. Dengan memenuhi ketiga kriteria tersebut, Allah akan memilihkan sesuatu yang terbaik dari apa yang dimohonkan oleh hamba-Nya itu. Jika Allah telah memilihkan yang terbaik, pastilah itu adalah sesuatu yang ‘terbaik’ bagi hamba-Nya.

Untuk memperjelas ayat diatas, ada beberapa riwayat yang menguatkannya, yaitu:

Rasulullah saw bersabda, “Seorang mukmin dimuka bumi yang berdoa pasti diterima asalkan tidak meminta sesuatu yang buruk (dosa/kemudharatan) atau memutuskan hubungan silaturrahim.” Para sahabat Nabi kemudian berkata, “Kalau begitu kami akan memperbanyak doa.” Rasulullah menjawab, “Allah lebih banyak lagi karunia-Nya.” (HR At Tirmidzi)

Rasulullah saw bersabda, “Selalu diterima doa seseorang muslim selama ia tidak terburu-buru.” Sahabat bertanya, “Bagaimana dengan terburu-buru itu ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Seseorang yang berkata, aku telah berdoa, tapi tidak juga dikabulkan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw bersabda, “Jangan suka berdoa yang tidak baik terhadap dirimu atau anak-anakmu atau harta milikmu. Jangan sampai ketika engkau berdoa, disaat itu Allah langsung mengabulkan doamu.” (HR Muslim)

Dari beberapa hadish diatas mengingatkan kepada kita bahwa doa pastilah dikabulkan (di ijabah) asal tidak meminta sesuatu yang buruk (mudharat) ataupun memutuskan tali silaturrahim ataupun tergesa-gesa minta dikabulkan. Sebagai hamba Allah yang lemah, kita tidaklah mengetahui sesuatu ghaib. Hal ini mengajarkan kepada kita belum tentu yang kita minta itu sesuatu yang baik bagi kita. Bukan mustahil apa yang kita minta itu sesuatu yang menyebabkan kemudharatan atau keburukan (bencana). Kita merasa doa kita tidak di ijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT, padahal Allah SWT telah memilihkan untuk kita yang lebih baik dari apa yang kita minta dan menghindarkan kita dari kemudharatan.

Ada suatu kisah yang menjadi pelajaran bagi kita ketika nabi Nuh as meminta kepada Allah agar Allah menyelamatkan keluarganya dari bencana banjir yang menimpa kaumnya. Tapi Allah dengan kekuasaan-Nya membiarkan salah seorang anak nabi Nuh tertimpa oleh azab tersebut. Kisah ini kita dapati di QS Hud [11]: 45-47,

“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku (yang Engkau berjanji akan Engkau selamatkan), dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya.’ Allah berfirman: ‘Hai Nuh sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang jahil (tidak berpengetahuan)’. Nuh Berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku dan (tidak) merahmatiku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi.’”

Suatu kisah yang luar biasa bagi kita. Seorang Nabi yang memohon kepada Allah agar anaknya diselamatkan dari bencana dan menurut ukuran manusia hal itu adalah sebuah kewajaran tapi tidak menurut Allah SWT. Ada hikmah dibalik kisah ini agar kita manusia yang lemah ini tidak meminta sesuatu yang tidak kita ketahui hakekatnya. Walaupun kita maksud permohonan itu adalah baik, tapi belum tentu baik disisi Allah SWT.

Ada sebuah Hadish Qudsi yang pernah Rasulullah saw sampaikan dihadapan para sahabat-sahabatnya. Rasulullah bersabda, “Di hari akhirat nanti, ketika seorang hamba telah ditentukan baginya balasan kebaikan dan balasan keburukan yang pernah ia lakukan ketika di dunia, Allah ‘Azza wa Jalla masih saja mendatangkan balasan kebaikan amalan yang pernah dibuatnya ketika dia hidup di dunia. Hamba itu merasa tidak pernah melakukannya dan berkata, “Ya Allah, balasan apakah yang Engkau berikan kepadaku ini? Semua amalanku ketika di dunia telah Engkau balas dengan sempurna. Aku merasa tidak pernah melakukannya ketika aku hidup di dunia.” Allah menjawab, “Wahai hamba-Ku, inilah balasan dari doa yang engkau mohonkan kepada-Ku yang tidak Aku ijabah (kabulkan) di dunia, karena jika Aku ijabah (kabulkan) hal itu akan membawa kemudharatan kepadamu.” Hamba itu kemudian berkata, “Maha Suci Engkau ya Allah yang telah membalas amalanku dengan sempurna.” (HR Muslim)

L.U.C.U


L.U.C.U
Oleh Elvi Zuhailina

Lucu... bagaimana uang 100 ribu nampak BEGITU BESAR
Ketika kita SUMBANGKAN KE MESJID
Dan BEGITU KECIL saat kita belanjakan di SUPERMARKET ...

Lucu... betapa LAMA rasanya WAKTU SATU JAM BERIBADAH KEPADA ALLAH
Dan betapa SEBENTARNYA waktu 60 menit
Untuk BERMAIN GOLF, MEMANCING atau BERMAIN BOLA

Lucu... betapa BERATNYA MEMBACA SATU JUZ AL-QURAN
Dan betapa MUDAHNYA membaca 200-300 halaman NOVEL TERKENAL

Lucu... bagaimana kita MEMPERCAYAI APA KATA KORAN
Namun MEMPERTANYAKAN apa kata Al-QURAN

Lucu... bagaimana kita KEHILANGAN KATA-KATA SAAT BERDOA
Dan betapa LANCARNYA ketika kita MENGOBROL dengan teman

Lucu...bagaimana kita BUTUH WAKTU 2-3 minggu
Untuk merencanakan suatu KEGIATAN ISLAMI
Namun bisa merencanakan kegiatan lainnya dalam SEKEJAP

DAN BEGITULAH......
HAL-HAL LUCU TAK SELAMANYA MENJADI HIBURAN BAGI JIWA
KARENA ADA JUGA HAL- HAL LUCU YANG PERLU KITA RENUNGI

BUKANKAH INI LUCU ...?

KELUARGA


KELUARGA
Oleh Wawan Dwn

Ketika akan menikah
Janganlah mencari istri tapi carilah ibu bagi anak-anak kita
Janganlah mencari suami tapi carilah ayah bagi anak-anak kita


Ketika melamar
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis tapi meminta kepada Allah melalui orangtua / wali si gadis


Ketika akad nikah
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu,tetapi menikah di hadapan Allah


Ketika resepsi pernikahan
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus
berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan doa mereka


Sejak malam pertama
Bersyukur dan bersabarlah..Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang
malaikat


Selama menempuh hidup berkeluarga
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi jalan semak belukar yang penuh onak duri


Ketika biduk rumah tangga oleng
Jangan saling berlepas tangan tapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan


Ketika belum memiliki anak
Cintai istri/suami anda 100%


Ketika telah memiliki anak
Jangan bagi cinta anda kepada istri/suami dan anak anda tapi cintailah istri/suami anda 100% dan cintai anak anda masing-masing 100%


Ketika ekonomi keluarga belum membaik
Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan ketaatan suami dan istri


Ketika ekonomi membaik
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita


Ketika anda adalah suami
Boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila istri membutuhkan pertolongan anda


Ketika anda adalah istri
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan


Ketika mendidik anak
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak


Ketika anak bermasalah
Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya


Ketika ada PIL
Jangan diminum,cukupkanlah suami sebagai obat


Ketika ada WIL
Jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati


Ketika memilih potret keluarga
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju keluarga
masjid

Ketika ingin langgeng harmonis
Gunakanlah formula 6K:
1. Ketaqwaan
2. Kasih sayang
3. Kesetiaan
4. Komunikasi dialogis
5. Keterbukaan
6. Kejujuran
Oleh Wawan Dwn

Ketika akan menikah
Janganlah mencari istri tapi carilah ibu bagi anak-anak kita
Janganlah mencari suami tapi carilah ayah bagi anak-anak kita


Ketika melamar
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis tapi meminta kepada Allah melalui orangtua / wali si gadis


Ketika akad nikah
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu,tetapi menikah di hadapan Allah


Ketika resepsi pernikahan
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus
berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan doa mereka


Sejak malam pertama
Bersyukur dan bersabarlah..Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang
malaikat


Selama menempuh hidup berkeluarga
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi jalan semak belukar yang penuh onak duri


Ketika biduk rumah tangga oleng
Jangan saling berlepas tangan tapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan


Ketika belum memiliki anak
Cintai istri/suami anda 100%


Ketika telah memiliki anak
Jangan bagi cinta anda kepada istri/suami dan anak anda tapi cintailah istri/suami anda 100% dan cintai anak anda masing-masing 100%


Ketika ekonomi keluarga belum membaik
Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan ketaatan suami dan istri


Ketika ekonomi membaik
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita


Ketika anda adalah suami
Boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila istri membutuhkan pertolongan anda


Ketika anda adalah istri
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan


Ketika mendidik anak
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak


Ketika anak bermasalah
Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya


Ketika ada PIL
Jangan diminum,cukupkanlah suami sebagai obat


Ketika ada WIL
Jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati


Ketika memilih potret keluarga
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju keluarga
masjid

Ketika ingin langgeng harmonis
Gunakanlah formula 6K:
1. Ketaqwaan
2. Kasih sayang
3. Kesetiaan
4. Komunikasi dialogis
5. Keterbukaan
6. Kejujuran

SAYA HARUS SELALU POSITIF


SAYA HARUS SELALU POSITIF

Saya menjaga pikiran saya agar selalu tetap positif ...
Karena pikiran saya akan menjadi perkataan saya

Saya menjaga perkataan saya...
Karena perkataan saya akan berubah menjadi tingkah laku saya

Saya menjaga tingkah laku saya…
Karena akan menjadi kebiasaan saya

Saya terus menjaga kebiasaan saya agar selalu tetap positif…
Karena akan menjadi nilai hidup saya,

Saya akan terus menjaga niliai hidup saya agar tetap positif….
Karena akan menjadi tujuan masa depan saya.

Tingkatan Hamba Yang Menerima Al Quran


“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. Bagi mereka surga ‘adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (QS Faathir [35]:31-33)

Allah telah mewariskan Al Quran kepada umat muslim. Dengan Al Quran itu diantara mereka ada yang tidak menjadikannya pedoman hidupnya sehingga ia terombang ambing oleh kehidupan dunia ini. Ia lebih banyak melakukan kedzaliman bagi dirinya sendiri mapun orang lain daripada berbuat amal shaleh. Inilah yang Allah SWT maksudkan dengan ‘orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri’. Dengan Al Quran itu juga diantara mereka ada yang ‘dipertengahan’ yaitu orang-orang yang masih setengah-setengah dalam menerima Al Quran sebagai pedoman hidupnya. Kadang ia menerimanya jika itu menguntungkan hidupnya, tapi kadang ia menolaknya jika itu merugikan dirinya. Tingkatan yang tertinggi adalah orang-orang yang menerima Al Quran dengan sepenuh hati. Ia menerima dan mentaatinya. Ia selalu bersegera dalam melakukan amal shaleh. Dalam kehidupannya ia banyak sekali melakukan kebaikan dan jarang melakukan dosa. Inilah Hamba-hamba Allah yang Allah SWT janjikan dengan surga ‘adn kelak di hari akhirat.

Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk membaca kitab Allah (Al Quran) dan saling mempelajarinya diantara mereka, kecuali ketenangan akan turun kepada mereka, dan mereka akan diliputi rahmat Allah dan malaikat akan membentangkan sayapnya kepada mereka, dan Allah akan membanggakan mereka pada makhluk disekeliling-Nya.” (HR Abu Dawud, At Tirmidzi, dan Ahmad)

Renungan Untuk Suami-Suami: Bila Istri Cerewet


Renungan Untuk Suami-Suami: Bila Istri Cerewet

Oleh : Ahmad Bustam

Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun sama.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.
Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.
Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu

4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.
Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.

WallahuAlam.

Kamis, 16 Juli 2009

SENI HIDUP


SENI HIDUP
Oleh Elvi Zuhailina


SENI tidak lebih penting daripada HIDUP
Namun HIDUP terasa MENYEDIHKAN bila TANPA SENI

Orang yang tidak tahu cara HIDUP YANG BAIK
Harus bisa MENINGGAL dengan BAIK

Jika orang membungkus dirinya SENDIRI
Ia akan membuat BUNGKUSAN YANG CANTIK

Senyum adalah KUNCI pembuka RUMAH KEBAHAGIAAN
KASIH SAYANG adalah PINTUNYA
Sikap SELALU GEMBIRA adalah TAMANNYA
IMAN adalah CAHAYANYA
RASA AMAN adalah DINDINGNYA

KEBAHAGIAAN adalah ketika seseorang…
Memiliki WAJAH YANG CERAH,
kebun yang HIJAU,
Air minum yang SEJUK,
Buku (bacaan) YANG BERMANFAAT,
Hati yang BERSYUKUR,
Terjauh dari MAKSIAT,
Serta MENCINTAI KEBAIKAN


KENIKMATAN DUNIA adalah FATAMORGANA
PENDERITAAN atau MUSIBAH adalah PENGHAPUS DOSA
KEMARAHAN adalah API YANG MENGHANGUSKAN
WAKTU KOSONG adalah KERUGIAN
IBADAH adalah PERNIAGAAN

KENIKMATAN DUNIA berada dalam KESEHATAN
Kenikmatan MASA MUDA berada dalam SEMANGAT dan KREATIVITAS
KEMULIAAN ada dalam TAKWA
KEHORMATAN ada dalam HARTA
KEPRIBADIAN YANG BAIK ada dalam KESABARAN

Jangan TERLALU BERAMBISI untuk mengerjakan seluruh yang di dengar
Jangan terlalu BERHARAP kepada Teman
Jangan mengerjakan SELURUH KEINGINAN

KEUNGGULAN dalam BERKATA-KATA menciptakan KEPERCAYAAN DIRI
KEUNGGULAN dalam BERPIKIR menciptakan SESUATU YANG SANGAT BESAR
KEUNGGULAN dalam MEMBERI menciptakan CINTA

Orang yang SABAR dan TOLERAN akan DIHORMATI
Orang yang PELIT DAN SERAKAH akan DIBENCI
Orang yang GEMAR berbuat KEBAIKAN akan DICINTAI
Orang yang sering MEMINTA-MINTA akan DIJAUHI

Mereka yang ORIENTASI hidupnya untuk DUNIA
Maka ia hanya akan mendapatkan DUNIA
Bahkan bisa juga tidak mendapatkan apa-apa
Mereka yang ORIENTASI hidupnya untuk AKHIRAT
Ia akan mendapatkan KEDUANYA... DUNIA dan AKHIRAT.

TINDAKAN MANUSIA BISA DI MODIFIKASI
Tetapi SIFAT MANUSIAWI tidak bisa di ubah

CINTA...
KEBAHAGIAAN...
KASIH SAYANG...
PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN...
Tumbuh dari HATI YANG TULUS...

Ada SATU KATA yang membebaskan kita dari BEBAN HIDUP dan PENDERITAAN
SATU KATA itu adalah KASIH...

Hiduplah seperti BURUNG ...
Yang selalu AKTIF MENCARI REZEKI pagi dan petang ...
Dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi ESOK HARI ...
Dia tidak pernah KHAWATIR akan HARI ESOK...
Dia juga TIDAK BERHARAP pada siapapun...
TIDAK BERGANTUNG pada siapapun...
KECUALI kepada TUHANNYA
TIDAK MENYAKITI siapapun...
Serta terbang kian kemari dengan RIANG dan PENUH KELEMBUTAN

Bila KELEMBUTAN MELEKAT pada sesuatu pastilah ia akan MENGHIASINYA
Apabila TERLEPAS ia juga akan MEMPERBURUKNYA

SELAMAT menjalani HHIDUP dengan INDAH...

*EZ/03/07/09*

Kemuliaan Pembaca Al Quran


“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab (Al Quran) yang didalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?” (QS Al Anbiyaa’ [21]:10)

Allah menjanjikan kemuliaan bagi seorang pembaca Al Quran yang berusaha untuk selalu membacanya, memahaminya dan mentaatinya dalam kehidupannya sehari-hari. Kita bertanya kepada diri kita, berapa seringkah kita membacanya? Memahaminya? Mempelajari dan merenungkan isinya?

Rasulullah saw bersabda, “Di antara penghargaan Allah SWT kepada hamba-Nya adalah memuliakan seorang muslim yang beruban (yang sudah tua); memuliakan pembawa Al Quran yang tidak berlebih-lebihan di dalamnya dan tidak berpaling darinya; dan memuliakan peguasa yang adil.” (HR Abu Dawud)

Pada kesempatan lain Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Al Quran akan menemui sahabatnya pada hari kiamat saat kuburannya terbelah kemudian ia keluar dalam keadaan pucat. Al Quran berkata, “Apakah engkau mengenalku?” Ia berkata, “Saya tidak mengenalmu.” Al Quran berkata, “Saya adalah Al Quran sahabatmu, yang telah membuatmu kehausan di siang hari dan membuatmu tidak tidur di malam hari. Setiap pedagang berada di belakang dagangannya. Dan saya bagimu pada hari ini adalah bagaikan orang yang berada di belakang dagangannya. Maka didatangkanlah kerajaan disamping kanan orang itu, dan keabadian di samping kirinya. Lalu diletakkan diatas kepalanya mahkota kebesaran. Kepada kedua orangtuanya dikenakan perhiasan yang belum pernah mereka pakai selama di dunia. Keduanya berkata, “Apa sebabnya kami memakai perhiasan ini?” Maka dijawab, “Disebabkan oleh persahabatan anak kalian berdua dengan Al Quran.” Kemudian dikatakan pula, “Bacalah dan naiklah menuju surga dan kamar-kamarnya. Maka ia pun naik dengan bacaan Al Qurannya.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad)

Rabu, 08 Juli 2009

PERTUNJUKAN TERAKHIR


PERTUNJUKAN TERAKHIR
Oleh Kamila Vyndarti

Seorang pemain sirkus memasuki hutan
untuk mencari anak ular yang akan dilatih untuk bermain sirkus.
Beberapa hari kemudian ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya.
Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya.
Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk permainan yang lebih berbahaya,
diantaranya untuk membelit tubuh pelatihnya.

Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik,
pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukan untuk umum.
Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak.
Uang yang diterimanyapun semakin besar pula.

Suatu hari permainan segera dimulai.
Atraksi demi atraksi silih berganti.
Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan
menyambut setiap pertunjukan.
Akhirnya tibalah pertunjukan yang paling mendebarkan, yaitu permainan ular.
Pemain sirkus itu memerintahkan ular untuk membelit tubuhnya.
Seperti biasa, ular itu melakukan apa yang diperintahkan.
Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya.
Makin lama makin keras lilitannya.
Pemain sirkus itu mulai kesakitan.
Oleh karenanya ia mulai memerintahkan ular itu untuk
mengendurkan lilitannya dan perlahan melepaskannya.

Tetapi apa yang terjadi ular itu tidak menaatinya.
Sebaliknya ia semakin liar dan semakin kuat lilitannya.
Para penonton menjadi panik ketika jeritan yang sangat memilukan
terdengar dari pemain sirkus itu,
dan akhirnya pemain sirkus itu tewas di arena pertunjukan.

Hari itu para penonton mendapatkan PELAJARAN bahwa
KADANG-kadang DOSA ITU TERLIHAT TIDAK MEMBAHAYAKAN.
Kita MERASA TIDAK TERGANGGU dan DAPAT MENGENDALIKAN.
Bahkan kita MERASA SUDAH TERBIASA dan TERLATIH UNTUK MENGATASINYA.
Tetapi PADA KENYATAANNYA,
APABILA DOSA ITU TELAH MULAI MELILIT HIDUP KITA,
SUKAR UNTUK DAPAT MELEPASKAN DIRI DARIPADANYA.

*KV-28/06/09*

Sebuah Pertanyaan Tentang Kedudukan Seorang Istri


Seorang teman bertanya, ia pernah membaca dua hadish Rasulullah saw yang sepertinya melecehkan kedudukan atau martabat seorang wanita sebagai seorang istri. Dalam bahasa Indonesia, hadish itu diterjemahkan sebagai berikut:

Hadish Pertama:
Suatu hari Rasulullah saw menyampaikan pesan tentang hidup berumah tangga kepada sahabat-sahabatnya Rasulullah bersabda, “Nasihatilah istrimu dengan baik, sesungguhnya wanita itu berasal dari tulang yang bengkok. Dan yang paling bengkok adalah bagian yang atas. Apabila kamu paksa untuk meluruskannya ia akan patah. Dan apabila kamu membiarkannya, maka ia akan bengkok selamanya. Nasihatilah ia dengan cara yang baik.” (Mutafaqun Alaihi)

Hadish Kedua:
Dikesempatan yang lain Rasulullah bersabda, “Seandainya aku boleh memerintah seseorang untuk bersujud kepada seorang manusia, pastilah aku menyuruh seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR At Tirmidzi)

Hamba itu menghela nafasnya sambil berucap Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad. Ia berusaha menjawabnya dengan menjelaskan kedudukan perkataan seorang manusia yang agung itu, Rasulullah saw.

Sebenarnya yang terjadi adalah Rasulullah saw membuat dua perumpamaan yang indah dalam dua hadish diatas. Pada hadish pertama tersirat makna yang dalam bahwa seorang suami tidak dapat memaksa seorang istrinya untuk merubah sifat jelek sang istri atau kebiasaan buruknya. Diperlukan kesabaran dan waktu yang tidak instan karena sesuatu yang dipaksakan akan membawa dampak yang buruk seperti patahnya seruas tulang yang bengkok karena dipaksa untuk diluruskan. Ini sebenarnya adalah penghormatan kepada kaum wanita atau sang istri sendiri. Seorang suami yang shaleh harus dengan bijak berusaha untuk mengubah kebiasaan atau sifat buruk istrinya tanpa harus memaksa. Rasulullah sangat menghargai sebuah perbedaan antara seorang suami dan istri yang memiliki latar belakang didikan orang tua yang berbeda dengan kebiasaan yang berbeda pula.

Seorang suami juga tidak boleh mengabaikan atau membiarkan sifat atau kebiasaan buruk sang istri itu tanpa berusaha untuk merubahnya sama sekali. Membiarkan sesuatu keburukan di dalam rumah tangga adalah bagai membiarkan sebuah kebathilan kecil terjadi yang dampaknya akan sangat berpengaruh pada sebuah akhlak masyarakat. Bukankah sebuah rumah tangga adalah satuan terkecil dari sebuah masyarakat? Membiarkan sebuah sifat jelek atau kebiasaan buruk sang istri diibaratkan bagai tulang bengkok yang dibiarkan bengkok selamanya.

Dalam hadish yang kedua, Rasulullah kembali membuat perumpamaan. Rasulullah memulainya dengan kata “Seandainya” yang berarti “tidak pernah terjadi atau mustahil untuk terjadi”. Rasulullah mengibaratkan seorang istri seharusnya tunduk dan patuh kepada suaminya ibaratnya ia sujud kepada suaminya karena begitu besar hak atau wewenang seorang suami terhadap istrinya. Ini untuk menguatkan pemahaman bahwa sebuah institusi rumah tangga haruslah memiliki hanya seorang nakhoda yang memiliki wewenang yang teguh. Sebuah rumah tangga tidak dapat memiliki dua nakhoda karena akan terjadi kekacauan bagi anak-anak ataupun pekerja rumah tangga yang dipimpinnya. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS An Nisaa' [4]:34:

"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka…”

Walaupun demikian sang suami tidak dapat bersikap sewenang-wenang terhadap istri dan anak-anaknya yang ia pimpin karena yang dimaksud dengan seorang pemimpin disini mestilah memiliki kecakapan untuk memimpin. Dalam bahasa agama, Allah menyatakan seorang pemimpin harus dan sekali lagi harus memiliki kriteria dalam memimpin. Dan Allah menyebut kriteria itu dalam QS Al Maaidah [5]:8:

“Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil-lah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Kriteria bagi seorang suami untuk memimpin adalah mempunyai sifat ‘selalu menegakkan kebenaran’, ‘adil’ dan ‘bertaqwa’. Inilah kriteria suami yang layak memimpin menurut Allah SWT.

Ada sebuah pernyataan Allah di QS An Nisaa’ [4]:34 diatas yang mencerminkan sebuah keindahan. Allah memakai kata-kata bahwa “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita” dengan sebab (1) Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) dalam hal kecakapan dalam memimpin dan (2) Karena mereka (laki-laki) adalah penanggungjawab dalam hal memberi nafkah. Dan ini tidak berlaku untuk semua laki-laki. Tidak semua laki-laki yang menjadi suami dapat memenuhi kedua kriteria ini karena sang suami bisa jadi tidak cakap sebagai pemimpin dan bisa jadi dalam hal mencari nafkah, sang istri lebih berperan. Begitu Maha Adil nya Allah dalam menyampaikan firman-firman-Nya. Dan sekali lagi ini membuktikan kebenaran Al Quran bukanlah ciptaan manusia karena jika ini adalah perkataan Nabi Muhammad, pastilah ayat ini cenderung untuk membela kaumnya sebagai seorang laki-laki. Allahumma Shalli ‘Alla Muhammad..

Wallahu ‘Alam Bissawab…

PENYAKIT 'AIDS'


PENYAKIT 'AIDS'

HATI adalah TEMPAT BERTANYA dan BELAJAR.
HATI adalah CERMIN.
Apa yang kita lakukan terus-menerus akan berpengaruh dan
berbekas pada hati.
Hal-hal TERPUJI Akan Membuat Hati MENGKILAP dan CEMERLANG.

Sementara hal-hal TERCELA Akan Membentuk ASAP HITAM KELAM
yang MENUMPUK Sedikit Demi Sedikit dan Membuat Hati MENJADI GELAP-GULITA.
Lama-lama hati yang Gelap Akan MENEBAL dan TERKUNCI.
Ini MENGHALANGI Kita MELIHAT KEBENARAN.
Karena itu Kita Perlu MEMBERSIHKAN HATI Kita dari Benih-benih PENYAKIT HATI.

Ada tiga penyakit yang paling sering menghinggapi hati kita.
Ini juga adalah tiga dosa paling awal sejak keberadaan manusia.

Pertama,
SOMBONG dan AROGAN.
Ini adalah Penyakit IBLIS yang Menolak Ketika Diperintahkan Bersujud pada Adam.
''Ia diciptakan dari tanah, sedangkan aku dari Api,'' ujar Iblis.
Ini Sikap RASIALIS seperti yang ditunjukkan oleh Hitler maupun
rezim Apharteid di Afrika Selatan.

TANPA SADAR kita pun Sering MERASA LEBIH MULIA dari Orang Lain
semata-mata karena faktor SARA.
Penyakit SOMBONG Sering MUNCUL dalam Bentuk MERASA LEBIH PENTING,
LEBIH TAHU, LEBIH BENAR dan LEBIH TAAT dari orang lain.
PERASAAN PALIN TAHU dan PALING BENAR MEMBUAT KITA MENUTUP TELINGA.
Kita TAK MERASA PERLU MENDENGARKAN ORANG LAIN.
Kita Justru Sibuk MEMAKSAKAN "AGENDA" Kita pada Orang Lain.

Akar dari sombong adalah
KEBIASAAN MEMBANDING-BANDINGKAN DIRI KITA (comparing) dengan Orang Lain.
Membanding-bandingkan Akan Membuat Kita TEROMBANG-AMBING.
Kita MERASA SUPER kalau Berhadapan dengan Orang yang Ada di Bawah Kita,
tapi Ironisnya kita akan Merasa Rendah Diri di Saat yang Sebaliknya.

Padahal satu-satunya Perbandingan yang Baik adalah
Membandingkan Diri Anda terhadap Potensi Anda Sendiri.

Kedua,
SERAKAH.
Ini penyakit Adam yang Tetap Memakan Pohon yang DILARANG TUHAN.
Padahal ada berjuta-juta pohon yang disediakan dan
HANYA Satu Pohon itu Yang Dilarang.

Akar serakah adalah scarcity mentality (mentalitas kelangkaan),
yaitu perasaan bahwa segala sesuatu sangat terbatas,
sehingga berprinsip 'Saya akan mengambil bagian saya dulu sebelum kehabisan.'

Orang SERAKAH Menganggap Dunia seperti Sepotong Kue.
''Kalau Anda mendapatkan Potongan BESAR,
sisanya Tinggal Sedikit untuk Saya.''
Karena itu,
Saya akan MENGAMBILNYA DULU.
Semua Persoalan yang kita hadapi di negara ini, baik KKN,
Upah Minimum yang Tak Cukup untuk Hidup Layak atau
Persoalan Tarik-Ulur,
sebenarnya BERAKAR dari KESERAKAHAN,
yaitu Keinginan Menguasai dan Tiadanya Keinginan
untuk Berbagi dengan Pihak Lain.

Ketiga,
penyakit IRI dan DENGKI.
Ini penyakitnya Qabil yang merasa iri terhadap Habil yang
mendapatkan istri lebih cantik.
Akar Penyakit ini adalah
Kecenderungan kita Untuk Selalu Bersaing (competing) dengan orang lain.
Kita Memandang Dunia sebagai Medan Pertempuran.

Kita MEMANDANG Setiap Orang sebagai PESAING Kita.
Karena itu Kita BERJUANG MENGALAHKAN Mereka.
Kita INGIN LEBIH PANDAI, LEBIH HEBAT dan LEBIH POPULER.
Kita BERDUKA Melihat Orang Lain SUKSES.
Kita SEDIH Melihat Kawan Naik Pangkat.
Kita PUSING Melihat Tetangga Membeli Mobil Baru.
Orang yang berMENTAL seperti ini Tak Peduli dengan Prestasinya Sendiri.
Yang Penting,
ia LEBIH TINGGI Dari Orang Lain.

Bangsa kita bisa jadi dipenuhi manusia-manusia yang mengidap penyakit ini.
Ada yang menyingkatnya dengan AIDS (Arogan, Iri, Dengki, Serakah).
Itu Sebabnya MASALAH Kita Tak Kunjung Usai.

Tapi Daripada Melihat Orang Lain,
MARILAH KITA MELIHAT DIRI KITA SENDIRI.
Karena,
BUKAN MUSTAHIL Kita pun "TERINFEKSI'' Penyakit AIDS ini.

Jangan Lupa,
KEPEMIMPINAN SELALU DIMULAI DARI DIRI SENDIRI.
Karena itu,
Mulai lah Melakukan Perjalanan Ke Dalam.
Yaitu,
MENYELAMI HATI KITA MASING-MASING dan
MENDETEKSI Adanya BENIH-BENIH AIDS ini Dalam Hati Kita.

AWALNYA PASTI SULIT.
seorang filsuf pernah berkata-kata,
''PERJALANAN YANG PALING PANJANG dan
PALING MELELAHKAN ADALAH PERJALANAN MASUK KE DALAM DIRI KITA SENDIRI.''

Dikirim oleh Iman Budiman