Kamis, 24 Desember 2009

BILA AL QUR'AN BISA BICARA

BILA AL QUR'AN BISA BICARA

Allah SWT berfirman:
"Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan". (Al-Quran Surat Al-Furqan,25:30)

Saudaraku, seandainya Al-Quran bisa ngomong, dia akan berbicara:


“Waktu Engkau masih kanak-kanak, Kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudu' aku Kau sentuh dalam keadaan suci

Aku Kau pegang, Kau junjung dan Kau pelajari

Aku Engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari

Setelah usai Engkaupun selalu menciumku mesra


Sekarang Engkau telah dewasa...

Nampaknya Kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku Engkau simpan rapi sekali hingga kadang Engkau lupa dimana menyimpannya

Aku sudah Engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu

Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar Engkau dianggap bertaqwa

Atau aku Kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian

Di atas lemari, di dalam laci, aku Engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku Engkau baca beberapa halaman

Sore harinya aku Kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...Engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV

Waktu senggang..Engkau sempatkan membaca buku karangan manusia

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.

Engkau campakkan, Engkau abaikan dan Engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang Engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)

Diperjalanan Engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk Kau baca sebelum Kau mulai kerja

Di Komputermu pun Kau putar musik favoritmu

Jarang sekali Engkau putar ayat-ayatku melantun

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang Kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa Engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba Engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV

Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga

Di depan komputer berjam-jam Engkau betah duduk

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu

Seingatku hanya awal Ramadhan Engkau membacaku kembali

Itupun hanya beberapa lembar dariku

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ?

Bila Engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku Engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang Engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu

Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku Engkau baca selalu dan Engkau hayati...

Di kuburmu nanti....Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan

Yang akan membantu Engkau membela diri

Bukan koran yang Engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat

Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci

Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu

Agar Engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...

Baca dan pelajari lagi aku....

Setiap datangnya pagi dan sore hari

Seperti dulu....dulu sekali...

Waktu Engkau masih kecil , lugu dan polos...

Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku Engkau biarkan sendiri....

Dalam bisu dan sepi....

Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”



Allah berfirman:
“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” ( Al-Quran Surat Al-Isra’,17:09)

Rasulullah Saw bersabda:
“Bacalah Al Quran …sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat (pembela) bagi pembacanya” (HR.Muslim)

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dan kebaikan berlipat sepuluh kali”(HR.At Tirmidzi)


(Penulis: Kang Imam Puji Hartono, semoga Allah memberkahinya selalu dengan beberapa tambahan ayat dan hadits)

Senin, 21 Desember 2009

BAGAIMANA HIDUP BAHAGIA


BAGAIMANA HIDUP BAHAGIA

Salam Hikmah...
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh
Salam Sejahtera...

Sahabat Hikmah...
Ada sesseorang yang selalu resah dan gelisah dalam hidupnya menemui seorang bijak dan berkata:
"Guru, saya tidak pernah mendapatkan KEBAHAGIAAN dalam hidupku....
Tolong ajarkan saya agar HIDUPKU SELALU BAHAGIA !"

Orang bijak itu menjawab:
" Kebahagiaan itu sebenarnya tidak perlu kau cari....Kebahagiaan itu ada pada dirimu sendiri. Tapi kamu dapat belajar untuk menemukannya"

''Berapa lamakah waktu yang saya butuhkan untuk memperoleh kebahagiaan ?''

Orang bijak itu memandang si anak muda kemudian menjawab,
''Kira-kira sepuluh tahun.''

Mendengar hal itu anak muda tadi terkejut,
''Begitu lama?'' tanyanya tak percaya.

''Tidak,'' kata si orang bijak,
''Saya keliru. Engkau membutuhkan 20 tahun.''

Anak muda itu bertambah bingung.
''Mengapa Guru lipatkan dua,?'' tanyanya keheranan.

Orang bijak kemudian berkata,
''Coba pikirkan, dalam hal ini mungkin engkau membutuhkan 30 tahun.''

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika membaca cerita di atas?
Tahukah Anda mengapa semakin banyak orang muda itu bertanya,
semakin lama pula waktu yang diperlukannya untuk mencapai kebahagiaan?

Lantas,
bagaimana cara kita mendapatkan kebahagiaan?

Sebagaimana yang telah banyak disampaikan,
kebahagiaan hanya akan dicapai
kalau kita mau melakukan perjalanan KE DALAM.

Namun,
itu semua tidak dapat Anda peroleh dengan cuma-cuma.
Anda harus mau MEMBAYAR HARGANYA.

Agar lebih mudah kita gunakan analogi sebuah toko.
Nama toko itu adalah ''TOKO KEBAHAGIAAN''

Di sana tidak ada barang yang bernama 'Kebahagiaan'' karena
''Kebahagiaan'' itu sendiri TIDAK DIJUAL.

Namun,
toko ini menjual semua barang yang merupakan
unsur-unsur pembangun kebahagiaan, antara lain:
KESABARAN,
KEIKHLASAN,
RASA SYUKUR,
KASIH SAYANG,
KEJUJURAN,
KEPASRAHAN KEPADA TUHAN dan
RELA MEMAAFKAN.

Inilah ''barang-barang'' yang Anda perlukan untuk mencapai kebahagiaan.

Tetapi,
berbeda dari toko biasa, toko ini tidak menjual produk jadi.
Yang dijual di sini adalah BENIH.

Jadi, kalau Anda tertarik untuk Membeli ''Kesabaran''
Anda hanya akan mendapatkan ''Benih Kesabaran.''

Karena itu,
segera setelah Anda pulang ke rumah Anda harus Berusaha Keras
untuk Menumbuhkan Benih tersebut Sampai ia Menghasilkan BUAH KESABARAN.

Setiap Benih yang Anda beli di toko tersebut Mengandung
Sejumlah Persoalan yang Harus Anda Pecahkan.

Hanya bila Anda MAMPU Memecahkan Persoalan tersebut,
Anda akan Menuai Buahnya.

Benih yang dijual di toko itu juga bermacam-macam tingkatannya.
''Kesabaran Tingkat 1,''
misalnya, berarti menghadapi kemacetan lalu lintas atau
pengemudi bus yang ugal-ugalan.

''Kesabaran Tingkat 2''
berarti menghadapi orang yang sewenang-wenang atau
orang yang suka memfitnah.

''Kesabaran Tingkat 3'',
misalnya, adalah menghadapi keluarga Anda yang sendiri.

Menu yang lain misalnya ''BERSYUKUR''
''Bersyukur Tingkat 1''
adalah bersyukur di kala SENANG, sementara

''Bersyukur Tingkat 2''
adalah bersyukur di kala SUSAH.

''KEJUJURAN Tingkat 1,''
misalnya,
kejujuran dalam Kondisi Biasa, sementara

''Kejujuran Tingkat 2''
adalah kejujuran dalam Kondisi TERANCAM.

Inilah sebagian produk yang dapat dibeli di ''Toko Kebahagiaan''.

Setiap produk yang dijual di toko tersebut Berbeda-beda Harganya
sesuai dengan KUALITAS KARAKTER yang Ditimbulkannya.

Yang TERMAHAL ternyata adalah ''KESABARAN'' karena
kesabaran ini merupakan Bahan Baku dari
Segala Macam Produk yang Dijual di sana.

Seorang filsuf pernah mengatakan,
''Apa yang Kita Peroleh dengan TERLALU MUDAH PASTI KURANG Kita HARGAI.
Hanya Harga yang MAHAL-lah yang Memberi NILAI kepada SEGALANYA.
Tuhan Tahu Bagaimana MEMASANG Harga yang Tepat pada Barang-barangnya.''

Dengan cara pandang seperti ini kita akan menghadapi masalah secara berbeda.
Kita akan Bersahabat dengan Masalah.
Kita pun akan Menyambut Setiap Masalah yang Ada dengan
Penuh KEGEMBIRAAN karena Dalam Setiap Masalah Senantiasa Terkandung
''OBATdan VITAMIN'' yang Sangat Kita Butuhkan.

Dengan demikian Anda akan BERTERIMA KASIH kepada
Orang-orang yang Telah Menyusahkan Anda karena
Mereka Memang ''diutus'' untuk Membantu Anda.

Pengemudi yang ugal-ugalan, orang yang jahat,
orang yang sewenang-wenang adalah
Peluang untuk MEMBENTUK Kesabaran.

Penghasilan yang Pas-pasan adalah
peluang untuk MENUMBUHKAN RASA SYUKUR.

Suasana yang Ribut dan Gaduh adalah
Peluang untuk MENUMBUHKAN KONSENTRASI.

Orang-orang yang TAK TAHU BERTERIMA KASIH adalah
Peluang untuk Menumbuhkan PERASAAN KASIH Tanpa Syarat.

Orang-orang yang MENYAKITI Anda adalah
Peluang untuk MENUMBUHKAN Kualitas RELA MEMAAFKAN.

Sebagai penutup Marilah kita Renungkan ungkapan berikut ini:

''Aku memohon Kekuatan dan
Tuhan memberiku Kesulitan-kesulitan untuk Membuatku KUAT.

Aku memohon Kebijaksanaan dan
Tuhan memberiku Masalah untuk Diselesaikan.

Aku memohon Kemakmuran dan
Tuhan memberiku TUBUH dan OTAK untuk Bekerja.

Aku memohon Keberanian dan
Tuhan memberiku berbagai BAHAYA untuk aku Atasi.

Aku memohon Cinta dan
Tuhan memberiku Orang-orang yang Bermasalah untuk Aku Bantu.

Aku mohon Berkah dan
Tuhan memberiku berbagai Kesempatan.

Aku Tidak Memperoleh Apapun yang Aku Inginkan,
tetapi Aku MENDAPATKAN Apapun yang Aku BUTUHKAN.''

(Kamila Vyndarti)
*KV-11/03/09*