Senin, 15 Juni 2009

Bagai Mutiara


Suatu pagi di negeri kerang, anak kerang menjerit kesakitan "Ibu.. ibu.. tolong aku.. pasir-pasir ini menggores kulitku, sakiiiit ibu..."

Ibu kerang menjawab, "Sabar nak.. :) ". Dalam hati kecil sang Ibu, ia tak tega melihat butiran-butiran pasir menggerus kulit anaknya yang teramat lembut dan lunak. (Bisa dibayangkan bukan bagaimana rasanya kulit yang lembut dan lunak kemudian digerus oleh butiran-butiran pasir??)

Keesokan harinya anak kerang menjerit kesakitan seperti hari sebelumnya, "Ibu.. pasir ini sungguh menyakitiku, Ibu sampai kapan aku harus merasakan ini??"

Ibu kerang menjawab dengan jawaban yang sama seperti hari sebelumnya, " Sabar.. nak.."

Hari-hari berlalu anak kerang melewati awal hidupnya dengan tangisan dan rintihan yang tiada henti karena disetiap waktunya ia harus merasakan kulit halus dan lembutnya tergerus butiran-butiran pasir. Tiada hari tanpa penderitaan mungkin itu kata yang paling tepat untuk anak kerang.

Perlahan waktu membuatnya lebih kuat, butiran pasir yang awalnya menyakitkan tak lagi membuatnya menangis, kini ia hanya merasakan sedikit saja dari rasa sakit itu. Dan tak lama kemudian sesuatu yang indah tumbuh dari dalam kulitnya. Indahhh.. berkilau dan sungguh menakjubkan. Semua mata pun tertuju pada apa yang tersembunyi dibalik tubuhnya.

"Ibu, inikah buah kesabaranku?? " ceria anak kerang ketika menyaksikan sebuah mutiara indah terlahir dari dalam tubuhnya.

Sang Ibu Kerang tersenyum dan bahagia menyaksikan anaknya berhasil melewati ujian yang tak mudah n_n

====================================================================
Di alam mutiara terbentuk akibat adanya iritant/masuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara. Dalam mantel kemudian akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Namun tak semua kerang menghasilkan mutiara. Adapula kerang yang begitu saja menyerah dari proses iritant yang memiliki nilai jual kecil, mereka menjadi santapan, hiasan murah, dan bahkan ada pula yang ditendang orang dipesisir pantai.

Begitupun dengan hidup kita Sabahat, ujian bagaikan pasir yang menggerus kulit kerang yang halus dan lunak, sakiiit terasa namun jika kita mau bersabar Allah akan memberikan imbalan yang luar biasa menakjubkan. Siapapun bisa menghasilkan mutiara dalam hidupnya, asalkan ia mau kuat dan sabar melewati ujian. Jikalau tidak siap-siap saja menjadi santapan orang atau menjadi manusia yang tak bernilai atauuuu ditendang saja karena tidak berguna :p.


disini_Fe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar