Rabu, 04 Mei 2011

Dialog Dengan Syaithan


Bissmilahirrahmannirrahim

Aku berdialog dengan syaithan yang terkutuk, dimalam gelap gulita, ketika aku hendak beranjak qiamulail.

Aku berkata : " Aku khawatir tertinggal amalan utama malam ini"!

Ia mengatakan : " Waktunya masih panjang terbentang"

Aku berkata : " Aku khawatir tertinggal melakukan sholat berjama�ah"

Ia mengatakan : " Jangan terlalu membebani diri, dalam ketaatan"

Ketika matahari terbit aku dengar bisikan ditelingaku :

"jangan sesali yang sudah lalu. hari ini masih ada waktu. gunakan sebaik-baiknya." lalu aku duduk untuk bersiap berdzikir tapi dia membukakan dihadapanku daftar permasalahan yang harus dipikirkan.

Aku berkata : " ini menyibukkanku dari berdo�a"

Ia berkata : " biarkanlah ia hanya sampai sore".

Aku bertekad untuk bertaubat

ia berkata : " nikmatilah masa mudamu"

Aku berkata : " Aku takut jika maut menjemputku"

Ia berkata : " Usiamu belum akan habis"

lalu, aku bersiap untuk menghapal Al-Qur�an

Ia berkata : " Coba tenangkan dahulu dirimu dengan mendengar lagu"

Aku berkata : " lagu itu syubhat hukumnya"

Ia berkata : " bukankah sejumlah ulama masih punya pandangan lain terhadap lagu ?"

Aku berkata : " bahkan saya punya hadist-hadist yang mengharamkan lagu"

Ia berkata : " semua itu hadist - hadist lemah"

Tiba-tiba seorang wanita cantik berlalu dihadapanku. aku berusaha menundukan pandangan.

Ia mengatakan : " memangnya kenapa jika melihat?"

Aku berkata : " Melihat wanita bukan mahram tidak boleh. berbahaya "

Ia berkata : " kalau begitu berpikirlah tentang kecantikan. berpikir itu tidak terlarang"

Aku berkata : " Aku harus berusaha untuk memperbaiki kondisi umat ini."

Ia mengatakan : " Syurga tidak hanya dimasuki dengan amal-amal tertentu. kenapa engkau berupaya pergi memberi

nasehat?jangan jerumuskan kamu pada kesulitan."

Aku berkata : " Ini baik untuk para hamba Allah"

Ia berkata : " Aku khawatir engkau terkena penyakit popularitas. itulah kunci kerusakan."

Aku berkata : " Lalu apa menurutmu tentang tokoh-tokoh?"

Ia berkata : " Aku mampu bentangkan semua masalah tentang hal itu."

Aku berkata : " Ahmad bin Hambal?"

Ia mengatakan : " Dia telah membunuhku dengan perkataannya : Peganglah sunnah dan Al-Qur�an yang diturunkan."

Aku katakan : " Ibnu Tarmiyyah?"

Ia berkata : " Pukulan-pukulannya masih terasa di kepalaku, karena amal-amal hariannya."

Aku berkata : " Al-Bukhari?"

Ia berkata : " Kitab-kitabnya telah membakar rumahku"

Aku berkata : " Fir�aun?"

Ia berkata : " Dari kami untuknya segala pertolongan dan dukungan."

Aku berkata : " Shalahuddin Al-Ayyubi, pahlawan Hittin?"

Ia berkata : " Tinggalkan dia yang telah mengotori aku dengan tanah."

Aku berkata : " Muhammad bin Abdul Wahhab?"

Ia berkata : " Ia membakar dadaku dengan dakwahnya yang bergelora. ia membakarku dengan seluruh anak panah."

Aku berkata : " Abu Jahal?"

Ia berkata : " Kami saudara dan keluarganya."

Aku berkata : " Lenin ? "

Ia berkata : " Sudah ku ikat di neraka bersama stalin. "

Aku berkata : " Majalah - majalah porno ? "

Ia berkata : " itu undang - undang kami."

Aku berkata : " Apa dzikirmu ? "

Ia berkata : " lagu - lagu. "

Aku berkata : " Apa pekerjaan mu ? "

Ia berkata : " Berkhayal dan berkhayal. "

Aku berkata : " Pendapatmu tentang pasar ? ��

Ia berkata : " Disana kami menebar ilmu dan disana berkumpulnya teman-teman. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan manusia ? "

Ia berkata : " Dengan syahwat, syubhat, tempat membuang waktu, khayalan dan lagu. "

Aku berkata : " lagu yang bagaimana ? "

Ia berkata : " lagu yang membuat kau lalai mengingat Tuhan mu. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan penguasa ? "

Ia berkata : " Dengan ambisi haus darah, mengecilkan ulama, menolak nasihat para ahli hikmah, dan

membenarkan orang - orang dungu. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan wanita ? "

Ia berkata : " Dengan perhiasan dan berpergian, meninggalkan apa yang diperintahkan, dan berani melakukan

yang dilarang. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan para ulama ? "

Ia berkata : " Dengan senang tampil, ujub dan sombong, dengki yang memenuhi dada. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan orang awam ? "

Ia berkata : " Dengan ghibah (gosip), menyebarkan keburukan antara mereka (Naminah), pembicaraan yang

bisa memicu permusuhan, dan pembicaraan yang tiada harganya. "

Aku berkata : " Bagaimana engkau menyesatkan para pedagang dan pembisnis?"

Ia berkata : " Dengan riba dalam interaksi bisnisnya, dengan menghalanginya dari shadaqoh, dan dengan

berlebihan membelanjakan uang."

Aku berkata : " Apakah yang membunuhmu?"

Ia berkata : " Ayat kursi. itu bisa menghimpitku, memperpanjang kurunganku, dan memberi banyak musibah

untukku."

Aku berkata : " Siapa manusia yang paling engkau benci?"

Ia berkata : " Ahli masjid, semua orang yang ruku� dan sujud, yang zuhud dan ahli ibadah juga setiap mujahid."

Aku berkata : " Aku berlindung kepada Allah darimu."

Selanjutnya ia menghilang dan lenyap sepert ditelan bumi, itulah hukuman bagi pendusta dan pembangkang.


by. Nurul Ramadanah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar