Rabu, 29 Juli 2009

Rahmat Allah


Seorang teman bertanya, “Kesalahanku begitu besar. Hal ini yang mengakibatkanku hidup dalam kesulitan dan penderitaan yang amat sangat. Segala cara telah kutempuh, tapi sepertinya perubahan itu tak kunjung datang. Aku telah bertaubat dan mendekatkan diriku kepada Allah tapi itu belum cukup untuk merubah keadaan. Aku selalu bertanya kepada diriku, apakah Allah masih murka kepada ku dan enggan mengampuniku? Apakah hal ini adalah azab bagiku atau hanya sekedar taqdir-Nya untuk seorang hamba-Nya yang dzalim sepertiku?

Hamba itu berusaha menjawabnya dengan menunjukkan sebuah ayat dari kitab yang agung. Sebuah janji dari Pencipta alam semesta kepada seorang hamba-Nya yang telah berbuat dzalim.

Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az Zumar [39]:53)

Dalam sebuah majelis pertemuan dengan sahabat-sahabatnya, Rasulullah saw menjelaskan, “Allah menjadikan rahmat itu seratus bagian. Sembilan puluh sembilan ditahan disisi-Nya untuk dibagikannya kelak di hari akhirat, sedangkan yang satu bagian diturunkan-Nya ke bumi untuk dibagi kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi. Dengan rahmat yang satu bagian itu seluruh makhluk saling menyayangi sampai-sampai engkau melihat seekor induk binatang mengangkat kakinya karena khawatir anaknya terinjak olehnya.” (HR Mutafaqun Alaihi)

Rasulullah saw bersabda, “Apabila Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di sebuah kitab, yang mana kitab itu berada disisi-Nya di atas ‘arsy yang agung. Hal ini disaksikan oleh para malaikat-Nya. Allah ‘Azza wa Jalla berkata, “Saksikan para malaikat-Ku, kutuliskan bahwa: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.” (HR Mutafaqun Alaihi)

Hal ini menjelaskan bahwa setiap hamba Allah yang memohon ampun kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan menyesali perbuatannya, maka pasti Allah akan mengampuni. Kasih sayang Allah selalu mengalahkan amarah-Nya.

Rasulullah pernah menjelaskan, “Telah disampaikan kepadaku sebuah hadish Qudsi dari Allah Yang Maha Pemberi Berkah serta Maha Luhur. Ada seorang hamba-Nya yang berdosa diantara kalian berdoa, ‘Ya Allah ampunilah dosaku!’ maka Allah Yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya.’ Kemudian sang hamba tadi melakukan dosa lagi dan kembali berdoa, ‘Ya Tuhanku ampunilah dosaku!’ maka Allah Yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa kembali, kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya.' Lalu si hamba tadi berbuat dosa lagi dan kembali memohon ampun, ‘Ya Rabb ampunilah dosaku!’ maka Allah Yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur berfirman, ‘Hambaku berbuat dosa kembali kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya. Aku benar-benar memberi ampunan kepada hamba-Ku. Hamba-Ku itu selalu berbuat menurut apa yang dikehendakinya.” (HR Mutafaqun Alaihi)

Rasulullah pernah bersumpah didepan para sahabat-sahabatnya, “Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada pada genggaman-Nya, andaikan kalian tidak berdosa, Allah pasti memusnahkan kalian dan mendatangkan kaum yang lain yang berbuat dosa kemudian mereka memohon ampunan kepada Allah, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan mengampuni dosa mereka.” (HR Muslim)

Tentang keadaan temannya yang belum juga berubah, hamba itu kemudian berkata, “Bisakah kita luput dari taqdir yang telah Allah tentukan untuk kita? Bukankah ‘setelah kesulitan itu akan ada kemudahan’ ? Allah sampai mengulangnya dua kali di QS Al Insyirah [94]:5-6. Apakah hal ini tidak cukup mengingatkan kita dan membuat kita yakin akan kekuasaan Allah pemilik alam semesta?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar